Produktif di Masa Pandemi, Akademisi PG-PAUD UPI Bumsil Cipta Karya Nyata
Melalui hibah dana PKM dari LPPM UPI, Tim yang beranggotakan dosen dan mahasiswa PG-PAUD Bumi Siliwangi (Bumsil) menciptakan karya nyata yakni produk pasta pembersih sepatu (PAPEPA).

MONITORDAY.COM - Meski pandemi Covid-19 belum melandai, Tim pengabdian dosen dan mahasiswa prodi Pendidikan Guru PAUD Universitas Pendidikan Indonesia (PG-PAUD UPI) semakin bersemangat menghasilkan karya di masa sulit ini.
" Alhamdulillah, kami jadikan masa sulit ini menjadi momen pembuktian untuk terus berinovasi karena karya lahir atas kesadaran bahwa hidup adalah kesempatan untuk menghasilkan manfaat bagi sesama," ujar Ketua Tim Peniliti PG-PAUD UPI, Asep Deni Gustiana kepada Monitorday.com, Kamis (12/11/2020)
Selaras dengan slogan Dies Natalis UPI yaitu “berprestasi dan berinovasi di masa pandemi". Melalui hibah dana PKM dari LPPM, Tim yang beranggotakan dosen dan mahasiswa ini menciptakan produk pasta pembersih sepatu (PAPEPA).
Produk ini merupakan solusi praktis membersihkan sepatu tanpa proses pencucian dengan air. Pasta pembersih sepatu (PAPEPA) merupakan produk yang berguna untuk membersihkan sepatu dengan jenis sneakers yang sudah dipasarkan sejak tahun 2018.
Menariknya, bahan-bahan yang digunakan pun diambil dari bahan yang alami dan mudah ditemui. Selain proses pembuatannya yang mudah, produk ini pastinya ramah lingkungan.
" Bahan-bahannya seperti baking powder, xanthan gum, sorbitol, minyak, garam dan pewangi yang semuanya ini mudah di temui," kata Asep.
Begitupun dengan manfaat yang dirasakan bagi konsumen, sangat memuaskan. Bicara kualitas, produk karya anak bangsa ini pun tak kalah menarik dengan produk lain.
Dimana proses pembersih sepatu yang biasanya harus melalui tahapan pencucian dan pengeringan dapat menjadi lebih sederhana.
Sementara itu, Heny Djoehaeni yang juga anggota tim Peneliti PG-PAUD, menjelaskan bahwa dengan adanya produk ini, konsumen cukup mengoleskan pasta pada bagian sepatu yang kotor kemudian disikat dan di lap tanpa menggunakan air.
Workshop yang sudah di laksanakan pada Jumat 14 Agustus 2020 lalu, telah merampungkan proses produksi PAPEPA untuk dipasarkan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Kesempatan yang sama, Euis Kurniati juga menambahkan, dibalik pembuatan produk ini, tersirat tujuan mulia untuk mengembangkan inkubator bisnis bagi mahasiswa khususnya mahasiswa PG-PAUD.
" Program pengabdian masyarakat ini menjawab tantangan bahwa PG-PAUD UPI, tidak hanya menghasilkan sarjana tapi juga memberikan bekal entrepreneurship untuk menatap masa depan yang cerah," ujar Euis.
Harga jual dari PAPEPA ini sangat terjangkau dan pas dengan kantong mahasiswa yakni 20rb per pcs.
Diharapkan, produk yang terjual nanti dapat membantu keuangan mahasiswa di tengah kondisi paceklik. Bagi mereka yang ingin menekuni bisnisnya, ini peluang tepat.
" Memulai bisnis ini sangat terjangkau, hanya dengan 4 juta rupiah, bisnis masa depan sudah bisa dimulai," ungkap Euis.
Euis pun mengajak kaum milenial, khususnya mahasiswa PG-PAUD UPI untuk mengembangkan potensi produk ini. Lantaran prospeknya cukup menjanjikan dan menjadi alternative job opprotunity yang tidak boleh pandang sebelah mata.
" Banyak contoh yang bisa dilihat dari pengusaha top dunia, sebut saja Jack Ma dengan ali babanya, yang kala itu dianggap gila karena menjual produk melalui internet. Tapi ketekunanannya, penghinaan berbuah penghargaan. Tidak menutup kemungkinan, Insha Allah, PAPEPA ini bakal melahirkan pengusaha sukses kelas dunia dari PG-PAUD UPI. Tak lupa, kami ucapkan Dies Natalies UPI ke-66, inilah karya nyata kami, " pungkas Euis.