Polemik Tes PCR, Bahlil: Jangan Terlalu Berepisode Terus, Sudah Selesailah Itu Barang

Polemik Tes PCR, Bahlil: Jangan Terlalu Berepisode Terus, Sudah Selesailah Itu Barang
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia/ Foto: Istimewa.

MONITORDAY.COM - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengimbau semua pihak untuk mengakhiri polemik tes PCR yang belakangan ramai diperbincangkan. 

Sebaliknya, dia mendorong semua pihak agar menatap masa depan yang lebih baik. Mengingat, pengendalian Covid-19 tidaklah mudah dan membutuhkan kerja keras. 

"Untuk abang saya, senior saya, teman saya aktivis, sudahlah saya mengerti masalah PCR itu, sudahlah jangan terlalu berepisode terus, sudah selesai lah itu barang. Yang penting adalah bagaimana menatap masa depan lebih baik," kata Bahlil dalam konferensi pers, Kamis (11/11/2021). 

Bahlil menyebutkan, pemerintah selama ini terus berupaya untuk penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Alhasil, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 masih terjaga di kisaran 3,5 persen. 

Adapun peluang memperbaiki pertumbuhan ekonomi di kuartal IV, kata Bahlil, sangat terbuka lebar lantaran kasus pandemi Covid-19 sudah bisa terkendalikan. 

Apalagi, kepercayaan publik di dalam dan luar negeri juga diklaim semakin membaik seiring transformasi ekonomi yang akan dibangun pemerintah. 

"Ini lah momentum kita utuk kita bersama untuk beritakan yang bagus saja, dalam konteks yang objektif. Jangan sampai seperti orang salat, yang didorong sunahnya, yang wajib tidak kita lakukan. Wajibnya bagus, kadang yang sunah agak tercecer-tercecer dimainkan seolah sunahnya ini yang terus yang salah," tutur Bahlil. 

Ia berpendapat, mencuatnya pemberitaan yang kurang baik dapat merugikan, dampaknya akan membuat orang tidak percaya kepada Indonesia. 

"Sekalipun kita pemerintah kerjanya sudah maksimal, kalau media tidak membantu saya pikir tidak akan dapat hasil maksimal," tegasnya. 

Diketahui, polemik tes PCR ramai diperbincangkan publik setelah pemerintah sempat menjadikan hasil tes tersebut sebagai syarat perjalanan udara di wilayah Jawa-Bali. 

Pemerintah juga sempat mewacanakan untuk memperluas penerapan syarat itu untuk moda transportasi lain dengan dalih mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 pada periode Natal dan Tahun Baru. 

Perkara ini semakin ramai setelah adanya dugaan bahwa ada dua nama menteri yang terlibat dalam bisnis tes usap PCR. Keduanya yaitu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.