Polemik Perlombaan ‘Meme’, Kemendikbud Akui Kurang Cermat Memilih Tema
Kekurang cermatan tersebut menimbulkan polemik dikalangan warganet terhadap hasil dari perlombaan tersebut.

MONITORDAY.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengakui kekurang cermatan dalam mengambil tema lomba ‘meme’ dalam Festival Literasi Sekolah 2019. Kekurang cermatan tersebut menimbulkan polemik dikalangan warganet terhadap hasil dari perlombaan tersebut.
“Polemik ini muncul sebagai dampak dari kekurangcermatan kami dalam memilih tema dan mengarahkan karya siswa, serta kekurangcermatan dalam menelaah potensi polemik yang muncul atas hasil karya meme tersebut,” ujar Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Purwadi Sutanto, seperti dikutip dari kemendikbud.go.id, Selasa (6/8).
Purwadi menjelaskan, lomba Cipta Meme yang baru pertama kalinya diselenggarakan dimaksudkan sebagai pendekatan baru seni visual digital yang berkembang dan digemari oleh kalangan kaum muda.Dengan diselenggarakannya lomba bidang “meme” ini diharapkan gerakan literasi bisa lebih aktual dan lebih dekat dengan siswa.
“Juga mendorong mereka untuk lebih aktif dan turut memberikan counter dan alternatif narasi terhadap konten-konten negatif melalui ungkapan yang kreatif dan original,” tutur Purwadi.
Sementara terkait penyelenggaraan FLS, Ia mengatakan, tujuannya adalah untuk memberikan ruang bagi para siswa berbakat dalam mengekspresikan daya cipta dan kreatifitas mereka dalam berliterasi, sekaligus untuk memperkuat gerakan literasi sekolah.
“Untuk menyesuaikan perkembangan invensi teknologi digital dan pengaruh negatifnya terhadap remaja, terutama dalam konten-konten hoaks, maka FLS jenjang SMA tahun 2019 lebih menekankan pada literasi visual digital, inilah salah satu tujuan lomba cipta meme tersebut diselenggarakan,” ujar dia.
Karena itu, Purwadi menyampaikan apresiasi atas masukan warganet terhadap pendekatan baru literasi sekolah yang menggunakan literasi visual digital pada FLS 2019. “Kemendikbud menyampaikan terima kasih atas masukan para warganet. Masukan ini menjadi bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan FLS kedepan,” tandasnya.