Polemik Kenaikan Tarif Borobudur, Erick Thohir Dorong Sinkronisasi Kebijakan

MONITORDAY.COM - Wacana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur viral dan menjadi perbincangan publik. Pemerintah merencanakan kenaikan harga menjadi Rp750.000 untuk wisatawan lokal dan 100 dollar untuk wisatawan mancanegara. Isu ini segera mendapat klarifikasi bahwa kenaikan harga diberlakukan kepada yang ingin naik ke candi, bukan untuk masuk objek wisata tersebut.
Polemik ini juga menjadi salah satu pembahasan dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN. Dalam rapat tersebut, Andre Rosiade menyoroti polemik ini. Dia mengaku khawatir jika setelah kebijakan ini diberlakukan, maka hanya orang kaya saja yang bisa naik candi.
"Jangan sampai yang naik Candi Borobudur hanya orang kaya," katanya.
Andre mengungkap, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) sebagai pengelola Candi Borobudur untung dan menyetor dividen ke pemerintah. Kemudian, tiba-tiba ada rencana kenaikan tarif menjadi Rp 750.000.
"Saya ingin menyampaikan jangan ada kebijakan pemerintah yang tiba-tiba datangnya dari langit, tidak ada sosialisasi. Tiba-tiba orang kampungnya Mas Bimo kesulitan naik ke Candi Borobudur dengan Rp 750.000," ujarnya.
Menanggapi pernyataan Andre, Erick Thohir memahami bahwa rencana kenaikan tarif tersebut dalam rangka menjaga cagar budaya. Namun Erick juga memahami bahwa Candi Borobudur sangat penting dalam sektor wisata.
"Kami mengerti juga, ini sesuatu yang memang sangat bermanfaat dalam kita menjaga namanya budaya kita, pariwisata kita," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (7/6/2022).
Erick jberharap adanya sinkronisasi kebijakan ke depannya. Menurut Erick, terkadang BUMN menerima sebuah kebijakan yang sebelumnya tidak diketahui.
"Itu yang tadi disampaikan bahwa memang kebijakan itu kadang-kadang harus disinkronisasi. Kami sebagai korporasi kadang-kadang menerima kebijakan itu pada saat yang memang tentu kita belum kadang-kadang mengetahuinya. Sinkronisasi ini sama seperti yang disampaikan, penugasan itu yang kita coba sinkronisasi," jelasnya.
Terkait dengan kenaikan tarif, Erick mengaku setuju jika diberlakukan untuk wisatawan mancanegara. Namun dirinya masih enggan berkomentar terkait pemberlakuan kebijakan untu wisatawan lokal.
"Nah itu yang saya juga nanti tolong sinkronisasi, gitu kan. Ya saya nggak bisa bicara karena terlalu kompleks, takutnya salah," ucapnya.