PLN Suplai Listrik Penuhi Kebutuhan Usaha di Labuan Bajo

PLN Suplai Listrik Penuhi Kebutuhan Usaha di Labuan Bajo
Usaha produksi sayur dan buah-buhaan Andesco Farms di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (Dok.Humas PLN UIW NTT).

MONITORDAY.COM - PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Labuan Bajo menyuplai listrik sebesar 66 kVA guna memenuhi kebutuhan usaha hortikultura di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Demikian disampaikan Manager ULP Labuan Bajo, Gede Ambara Natha dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu (6/3/2021). 

Gede menerangkan, sasaran pertama pasokan listrik ini diberikan kepada usaha hortikultura Andesco Farms yang merupakan pelanggan pertama yang mendapatkan layanan listrik melalui program electrifying agriculture.

"Pasokan listrik ini untuk mendukung sektor usaha agar bisa mengoptimalkan produksi komoditi sayur dan buah-buahan sehingga bisa menyokong kebutuhan pariwisata di Labuan Bajo merupakan kawasan pariwisata strategis nasional," ujarnya.

Lebih lanjut, Gede juga menjelaskan, layanan listrik ini dihadirkan melalui program electrifying agriculture yang khusus menyasar pelaku usaha di sektor pertanian dan perkebunan.

Berdasarkan tahap awal layanan program ini sudah direalisasikan kepada usaha Andesco Farms dan selanjutnya layanan serupa juga disediakan untuk para pelaku usaha lain di Manggarai Barat.

Oleh karena itu, Gede berharap dengan pasokan listrik yang lebih memadai, produktivitas usaha holtikultura dapat berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pasar terutama sektor pariwisata Labuan Bajo yang sudah mendunia dengan destinasi unggulan Taman Nasional Komodo.

"Komoditi sayur dan buah-buhan juga merupakan kebutuhan penting di sektor industri pariwisata sehingga kita berharap hasil produksi lebih optimal dengan dukungan pasokan listrik ini," ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan Adesco Farms Iqbal menyebutkan pihaknya optimistis dengan pasokan listrik yang lebih memadai ini maka hasil produksi holtikltura usaha tersebut menjadi lebih maksimal.

Lalu, ia menuturkan sebelumnya kebutuhan listrik di usaha itu hanya mengandalkan sumber energi listrik dari ganset dengan pengeluaran biaya untuk bahan bakar yang lebih besar mencapai hingga Rp5 juta per bulan, di luar dari biaya perawatan.

"Namun sekarang kami sudah menggunakan listrik PLN yang tentu lebih menghemat biaya operasional dan kegiatan produksi holtikultura di usaha ini juga lebih lancar," tutur Iqbal.