Peta Pileg Jabar dan Pertarungan Dapil-dapil Nerakanya

91 dari 575 kursi DPR RI akan diperebutkan di 11 dapil di Jawa Barat. Sejumlah nama besar akan berlaga dengan ketat

Peta Pileg Jabar dan Pertarungan Dapil-dapil Nerakanya
peta dapil jabar/ kpu

Peta Jabar dan Pertarungan Dapil-dapil Nerakanya

MONDAYREVIEW.COM-Tahapan Pemilu semakin dekat Pemungutan suara akan dilakukan pada 17 April 2019. Sementara itu, pengajuan caleg dijadwalkan pada bulan Mei  2018. Partai politik sudah melakukan serangkaian tahapan untuk mempersiapkan calon-calon legislatifnya. Termasuk di Jawa Barat.  

Untuk Jawa Barat, jumlah Kursi DPR Dan Alokasi Dapil Jabar mencapai  91 kursi dari 11 Dapil. Jumlah kursi DPR RI pada periode mendatang mencapai 575 kursi, bertambah 15 kursi dibanding periode saat ini. Artinya jumlah kursi yang diperebutkan  di Jabar hampir mencapai 16% dari total kuris nasional. Jumlah penduduk Jawa Barat memang cukup besar. Hal ini membawa pada konsekuensi jumlah kursi DPR RI yang juga cukup besar.

Caleg yang akan bertarung di Jawa Barat juga melibatkan nama-nama besar. Dari PKS diantaranya Netty Prasetyani, istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang akan bertarung di dapil Jabar VIII yang meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon serta Indramayu. Pada pileg 2014, PKS dapat menempatkan 11 anggota DPR RI, satu orang dari setiap dapil dapat diantarkan PKS ke Senayan. Perolehan total suara PKS di Jabar 8,98%.  Ini menunjukkan keberhasilan kaderisasi, strategi pemenangan pemilu, dan solidnya suara PKS di Jabar.  

Sementara itu bila dilihat dari komposisi anggota DPR RI yang berasal dari Jawa Barat periode 2014-2019 yang berasal dari PDIP ada 18 orang. Nama-nama populer seperti Rieke Diah Pitaloka, Nico Siahaan, Jalaluddin Rakhmat, hingga Adian Napitupulu berangkat ke senayan dari dapil-dapil neraka di Jabar. Besar kemungkinan nama-nama itu masih akan mewarnai komposisi caleg PDIP di pileg 2019. Ini juga menunjukkan kekuatan PDIP di Jabar.

Total PDIP mengantongi 19,63% suara pemilih di Jabar. Disusul Partai Golkar dengan 16,71%, Gerindra 11,22%, dan Demokrat 9,11%. Kompetisi yang ketat berlangsung dan banyak nama-nama besar yang bertumbangan.

Pada pemilu 2019, pertarungan akan semakin ketat. 4 partai baru akan ikut meramaikan kontestasi demokrasi. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memiliki popularitas yang tinggi di kalangan anak-anak muda di area urban. Nama Giring Ganesha, vokalis Nidji, akan beratrung di salah satu dapil di Jabar. Popularitasnya bisa mengancam caleg-caleg parpol lain. Melihat jumlah pemilih muda atau yang sering dikenal dengan pemilih milenial yang cukup besar,

PSI juga akan mengusung Fajar Riza Ul Haq, di salah satu dapil di Jabar. Intelektual muda ini saat ini menjadi staf khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Fajar memiliki latar belakang pendidikan dan intelektual yang memadai. Disamping itu pengalaman kepemimpinan dan organisasinya terasah karena Fajar juga aktivis yang berangkat dari kaderisasi berjenjang dari tingkat dasar hingga menjadi salah satu kader tingkat nasional.

Nama-nama populer juga akan muncul dari Partai Perindo, Partai Berkarya, dan Partai Garuda. Hingga pertarungan popularitas akan semakin ketat. Sementara partai-partai lama akan menyusun strategi dengan kekuatan infrastruktur partai yang sudah lebih mapan.

Kombinasi antara popularitas dan elektabilitas caleg, strategi pemenangan, efektifitas mesin politik, kekuatan logistik, dan berbagai faktor akan menentukan perolehan tiket menuju senayan. Disamping itu, hasil pilkada 2018 dan komposisi capres dan cawapres yang akan bertarung di pilpres 2019 juga akan berimbas pada kemenangan para caleg.