Pesan Mendalam Fachry Ali untuk Mendikbud: Belajarlah Indonesia Lebih Utuh!
Muhammadiyah dan NU jauh lebih dulu berkinerja dalam pendidikan sebelum Indonesia lahir. Kalau mereka keluar dari program Kemendikbud itu pasti ada sesuatu yang fundamental, bukan teknikal .

MONITORDAY.COM – Pakar komunikasi dan pengamat politik senior, Fachry Ali menangkap problem fundamental pada kisruh Program Organisasi Penggerak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pasalnya, NU dan Muhammadiyah yang notabene punya sejarah panjang dalam pendidikan telah menarik diri.
“Muhammadiyah dan NU jauh lebih dulu berkinerja dalam pendidikan sebelum Indonesia lahir. Kalau mereka keluar dari program Kemendikbud itu pasti ada sesuatu yang fundamental, bukan teknikal semata,” kata Fachry Ali dalam ILC, Selasa (28/7) malam.
Menurut Fachry Ali, atas apa yang telah dilakukannya terhadap NU, Muhammadiyah, dan PGRI, itu menunjukkan bila Mendikbud Nadiem Makarim tidak paham sejarah dan sosial politik negeri ini.
“Ketika Tanoto dan Sampurna itu muncul, lalu dijadikan alansan mundur, seakan-akan Mendikbud tak punya kepekaan sosial politik. Setelah kita pernah mengalami huru hara politik pasca Pilkada DKI dan Pilpres 2019,” ujarnya.
Fachry Ali lantas menitipkan pesan mendalam untuk mantan Bos Gojek yang menurutnya punya silsilah dan kemampuan intelektual super hebat.
“Nadiem Makarim memiliki silsilah dan kemampuan intelektual yang super hebat. Bahkan Christine Lagarde ketika mengisi Kuliah Umum di Universitas Idonesia 2015 silam, pernah memuji Nadiem Makarim,” kenang Fachry.
Mestinya menurut Fachry, kecerdasan yang dia miliki tersebut diproyeksikan untuk memahami Indonesia seutuhnya. Kata dia, inilah saatnya Mendikbud Nadiem Makarim belajar mengenal Indonesia lebih utuh.
“Pesan saya lebih mendalam, inilah saatnya Mendikbud mengenal Indonesia. Dia betul-betul harus mengenal Indonesia secara lebih utuh. Pendidikan itu persoalan bangsa jadi bukan soal teknikal,” pungkas Fachry Ali.