Perlu Koordinasi Efektif antara Kementerian untuk Membendung Gejolak Harga
Kenaikan harga pangan saat Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi masalah klasik yang terjadi berulang-ulang.

MONDAYREVIEW.COM - Kenaikan harga pangan saat Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi masalah klasik yang terjadi berulang-ulang setiap tahun. Maka itu, perlu adanya skema dalam memantau antara kebutuhan dan pasokan bahan pokok nasional.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi NasDem, Zulfan Lindan dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kedua momen hari suci umat Islam tentunya akan berdampak langsung dengan melonjaknya permintaan kebutuhan pangan di pasar. Hal tersebut kerap dijadikan pintu masuk bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan momen tersebut untuk meraup untung yang sebesar-besarnya.
“Kedua momen ini kan sebuah kegiatan yang sudah pasti akan dihadapi setiap tahunnya. Maka tentunya akan terjadi permintaan yang tinggi. Maka Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan seharusnya sudah mengambil dan memberlakukan berbagai policy untuk mengantisipasi permainan harga. Yang terpenting bagaimana hal itu bisa diefektifkan,”jelasnya.
Lebih lanjut Kapoksi Komisi VI Fraksi Partai NasDem ini memandang, koordinasi yang efektif antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, KPPU dan Kepolisian dalam mengawasi distribusi bahan pokok, akan membuat gejolak harga minim terjadi.
Namun, Legislator dari dapil Aceh II ini mewanti-wanti kerja semacam ini harus berkesinambungan. "Kalau ini tidak ditangani secara efektif dan berkesinambungan, maka akan sulit membendung gejolak harga di pasaran,”imbuhnya.
Oleh karena itu dia memandang kehadiran Satgas Pangan patut diapresiasi. Dia berharap, lembaga ad hoc ini tidak lemah mental saat berhadapan dengan pedagang-pedagang nakal.
"Satgas ini tentunya kita dukung karena tujuan menghentikan permainan harga agar stabilisasi harga terjaga. Yang penting kehadirannya efektif menimbulkan efek jera,” pungkasnya.