Perkuat Ketangguhan Militer, Pemerintah Bangun Pabrik Propelan
Pemerintah Indonesia berinvestasi dengan membangun pabrik propelan. Pembanguan pabrik tersebut untuk memperkuat ketangguhan militer nasional dalam menjaga pertahanan.

MONITORDAY.COM - Pemerintah Indonesia berinvestasi dengan membangun pabrik propelan. Pembanguan pabrik tersebut untuk memperkuat ketangguhan militer nasional dalam menjaga pertahanan.
Direktur Utama PT Dahana (Persero), Budi Antono mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merestui rencana pembanguan prabrik propelan.
"Pembiayaan dalam negeri nanti konsep finansialnya, sekitar Rp2 triliun lebih. Presiden sudah setuju bangun pabrik propelan," kata Budi Antono di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/11).
Lebih lanjut, Budi menuturkan sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pertahanan. Menurut Budi, produksi peluru untuk tentara nasional dibutuhkan propelan sebagai bahan baku utama.
Budi menjelaskan saat ini Indonesia hanya mampu memproduksi sekitar 14 butir peluru untuk seorang prajurit per tahun. Jika memiliki pabrik propelan, kata dia, maka produksi peluru bisa meningkat beberapa kali lipat.
Setiap tahun pabrik tersebut, kata Budi, akan memproduksi 600 ton yang akan akan diserap PT Pindad. Jika tidak terserap, maka akan dilepas ke pasar ekspor.
Selain itu, PT Dahana (Persero) juga akan membangun pabrik penghasil bahan peledak di Timor Leste pada tahun 2020. Budi mengatakan pembangunan pabrik bahan peledak di Timor Leste tersebut merupakan langkah ekspansi bisnis, termasuk ke negara-negara ASEAN.
"Itu Timor Leste yang menawarkan kepada kami. Kalau kami tidak ambil maka Selandia Baru dan Australia yang akan masuk ke Timor Leste dan itu peluang bagus untuk Dahana," tambahnya.
Menurut Budi, nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik tersebut terbilang kecil yaitu sekitar Rp 15 miliar, karena hanya pabrik kecil yang akan dibangun.