Peringati HUT ke-45, UEA dan Indonesia Tingkatkan Volume Kerjasama Ekonomi

Peringati HUT ke-45, UEA dan Indonesia Tingkatkan Volume Kerjasama Ekonomi
Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri (Foto: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri mengungkapkan hubungan bilateral negaranya dan Indonesia memasuki usia ke - 45, bukanlah usia yang muda. 

Sejauh ini,  keharmonisan kedua negara terjalin dengan erat dengan merambah ke sektor politik, diplomasi, ekonomi, perdagangan, dan budaya.

Untuk menegaskan ikatan kedua negara, Dubes UEA menyerukan kampanye komunikasi bersama Dewan Investor Internasional UEA.

"Kampanye itu bertujuan memasarkan dan mempromosikan hubungan ekonomi dan investasi bilateral dengan Indonesia," kata Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, dalam keterangan tertulis dari Kedubes UEA yang diterima di Jakarta, Senin (19/4/2021).

Dikabarkan, sejumlah Menteri dan pejabat dari kedua negara turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

UEA merupakan mitra investasi strategis bagi Indonesia dan menjadi investor utama terbesar dalam Lembaga Pengelola Investasi (LPI) hingga saat ini, menyusul pengumuman rencana investasi sebesar 10 miliar dolar AS yang sesuai dengan arahan putra mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Adapun para Menteri dan pejabat dari kedua negara yang turut terlibat dalam kampanye komunikasi terkait promosi hubungan ekonomi dan investasi kedua negara termasuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Perdagangan, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan RI, serta sejumlah pejabat tinggi dari pemerintah pusat dan daerah.

Para Menteri UEA antara lain terdiri dari Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan yang merupakan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Menteri Energi dan Infrastruktur Suhail Mohamed Al Mazrouei, Menteri Perindustrian dan Teknologi Maju Sultan Ahmed Al Jaber, Menteri Negara Ahmed bin Ali Al Sayegh, serta Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Abdullah bin Mohammed Belhaif.