Peringatan HUT TNI ke-73, Presiden Jokowi Bicara Soal Totalitas Dalam Membela Bangsa
Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-73, Presiden Jokowi menghadiri Upacara Peringatannya yang digelar di Plaza Mabes TNI, Jakarta, Jumat (5/10).

MONITORDAY.COM - Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-73, Presiden Jokowi menghadiri Upacara Peringatannya yang digelar di Plaza Mabes TNI, Jakarta, Jumat (5/10).
Dalam upacara tersebut, hadir antara lain mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengingatkan kembali pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman tentang jati diri TNI, bahwa politik tentara adalah politik negara dan loyalitas tentara hanyalah loyalitas untuk kepentingan bangsa dan negara.
Ia mengatakan, bahwa TNI adalah milik nasional yang berada di atas semua golongan, yang tidak terkotak kotak oleh kepentingan politik yang sempit, selalu menjamin netralitas politik di era demokrasi sekarang ini, serta selalu menjamin keutuhan wilayah nasional dan membangun persatuan dan solidaritas antar anak-anak bangsa.
"TNI harus memperkokoh kemanunggalan TNI dan rakyat sebagai kekuatan dasar dalam mewujudkan sistem pertahanan semesta. TNI harus semakin maju dan profesional serta TNI bersinergi dengan seluruh komponen-komponen bangsa," tegas Presiden, seperti dilansir setkab.go.id.
Menurut Presiden, Sumpah Prajurit yang diikrarkan serta Sapta Marga yang sudah dijanjikan segenap prajurit TNI adalah pondasi moral yang kokoh bagi dedikasi seluruh prajurit TNI untuk bangsa dan negara. Pondasi itulah, yang harus diperteguh oleh institusi TNI dan oleh prajurit TNI yang membuat Indonesia kokoh berdiri menghadapi gelombang zaman yang sering bergejolak.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa tantangan yang harus dihadapi TNI saat ini semakin kompleks. Kemajuan teknologi informasi, kecerdasan buatan, artifisial intelijen, teknologi tanpa awak, teknologi media sosial, dan berbagai perubahan sosial yang baru merupakan sebuah tantangan yang semakin nyata dan harus diantisipasi.
Mantan Walikota Surakarta ini juga mengingatkan, agar selalu waspada terhadap upaya dari luar yang merongrong keutuhan wilayah Indonesia. Waspada terhadap rongrongan dari dalam yang mengganggu Pancasila sebagai dasar negara, serta waspada terhadap peperangan nyata di bidang budaya dan di bidang ekonomi di era perdagangan bebas, dan perkembangan teknologi ini.
Karena itu, sebagai panglima tertinggi, Presiden Jokowi menegaskan bahwa tugas dirinya bersama seluruh jajaran TNI menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Bersama saudara-saudara melawan ideologi lain selain Pancasila, memberantas komunisme dan warisan PKI agar lenyap dari negeri Indonesia selamanya,” tegas Presiden, yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta ini.