Pep Guardiola & 4 Hal Di Liga Champions Yang Kamu Boleh Ketahui

Alhasil untuk kali ketiga Bayern Munich di bawah asuhan Pep Guardiola tumbang di semifinal atas tim dari Spanyol.

Pep Guardiola & 4 Hal Di Liga Champions Yang Kamu Boleh Ketahui
Pep Guardiola (espn.co.uk)

LAKEYBANGET.COM - Dalam konferensi pers sebelum laga Bayern Munich vs Atletico Madrid, Pep Guardiola sempat sesumbar. Pelatih berkepala plontos ini mempersilahkan para jurnalis mengambil nyawanya jika dia gagal di Liga Champions. Kenyataannya, Pep gagal mengantarkan The Bavarian menjadi kampiun kompetisi kasta tertinggi Eropa tersebut.

Kemenangan 2-1 belum cukup untuk mengantarkan Philipp Lahm Cs ke Milan. Alhasil untuk kali ketiga Bayern Munich di bawah asuhan Pep Guardiola tumbang di semifinal atas tim dari Spanyol. Redaksi LakBan mencatat ada 4 hal menarik dari peristiwa Liga Champions yang dikaitkan dengan Pep Guardiola. Yuk disimak.

3 Kali Gagal

Pep Guardiola berhasil mengantarkan Barcelona menjadi 2 kali juara Liga Champions pada tahun 2009 dan 2011. Ketika direkrut Munich tahun 2013, terbit asa Bayern Munich akan berjaya di tingkat Eropa. Kalau juara di tanah Jerman sih udah langganan lah ya bagi tim terbanyak peraih titel juara Bundesliga ini.

Namun, dalam 3 musim Liga Champions, skuat asuhan Pep mentok di semifinal dari klub Spanyol. Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid menjadi penjegal langkah Pep.

Gagal, gagal, gagal.

Tim yang Mengalahkan Bayern Jadi Juara

Sudah 2 musim terakhir, tim yang menyingkirkan Bayern di bawah racikan strategi Pep menjadi juara Liga Champions. Real Madrid menyingkirkan Munich dengan agregat 5-0 tahun 2014. Barcelona menyungkurkan Munich dengan agregat 5-3 tahun 2015. Real Madrid menjadi kampiun tahun 2014, Barcelona menjadi juara tahun 2015. Pertanyaannya akankah Atletico melanjutkan “mitos” tersebut tahun ini?

Akankah senyum ini berlanjut di final?

Pep Sang Suksesor

Pada tahun 2013, Pep Guardiola menggantikan Jupp Heynckes yang meraih treble winners di musim terakhirnya. Beban tentu tersemat pada Pep untuk minimal menyamai capaian Heynckes. Sayangnya Pep gagal menyamai capaian Heynckes.

Seiring Pep Guardiola yang memastikan melatih Manchester City mulai musim depan, arsitek Bayern Munich dipercayakan kepada Carlo Ancelotti. Carlo Ancelotti sendiri merupakan sosok yang sudah kenyang makan asam garam. AC Milan tahun 2003 dan 2007 serta Real Madrid tahun 2014 merupakan bukti sahih kejituan taktik Ancelotti di level Liga Champions. Tentu Ancelotti diharapkan mampu melewati capaian pendahulunya Pep Guardiola di Bayern Munich.

Manchester City dan Liga Champions

Manchester City dini hari nanti akan menghelat laga semifinal melawan Real Madrid. Menariknya terdapat beberapa skenario Manchester City dan Liga Champions. Skenario pertama: Jika Manuel Pellegrini berhasil mengantarkan Manchester City jadi juara Liga Champions maka bagi Pep itu bagaikan déjà vu tahun 2013 di Bayern Munich. Bagaimana kiranya kalau Pep Guardiola justru gagal mengantarkan The Citizens menjadi juara Liga Champions? Bisa-bisa kisah lama yang terulang kembali deh ya Pep!

Skenario kedua, Manchester City ikut Liga Champions musim depan. Posisi Manchester City masih bisa digeser rival sekotanya Manchester United. Dengan 2 laga tersisa di Liga Inggris, jika Manchester City memenangkan kedua partai sisa (melawan Arsenal dan Swansea) maka slot tiket Liga Champions ada di genggaman. Pep pun bisa bergembira “bermain” di habitatnya: Liga Champions.

Skenario ketiga, Manchester City gagal ikut Liga Champions musim mendatang. Posisi Manchester City masih rawan untuk disalip Manchester United. Jika benar kejadian, maka tim yang telah menghabiskan jutaan poundsterling ini bisa gigit jari cuma berkiprah di Liga Europa. Dan Pep Guardiola hanya akan melatih tim kaya raya yang bertarung di Liga Europa, bukan Liga Champions pada musim perdananya.