Pengurus Tempat Ibadah Ceritakan Manfaat Bantuan Pemprov DKI Jakarta

MONITORDAY.COM - Para pengurus tempat ibadah mengucapkan terimakasih atas program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) yang telah disalurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Kemudian mereka berharap, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus menjalankan program tersebut.
Demikian diungkapkan oleh pengurus tempat ibadah melalui video yang dibagikan Pemprov DKI Jakarta melalui akun instagramnya yang dikutip redaksi, Jumat (2/4/2021).
"Jakarta menjadi rumah untuk semua. Kesetaraan perlu hadir, termasuk dalam hal beribadah. Banyak tempat ibadah yang membutuhkan bantuan agar semakin bermanfaat bagi lingkungan sekitar," caption akun instagram @dkijakarta.
"Lewat program dana hibah BOTI, Pemprov DKI Jakarta berupaya meningkatkan manfaat tempat ibadah semua agama," tambahnya.
Dalam postingan video tersebut, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Lautze mengungkapkan dana BOTI itu sangat bermanfaat, apalagi masa Pandemi seperti sekarang ini.
Menurut dia, dengan status sebagai salah satu wisata religi, Masjid Lautze cukup banyak dikunjungi semua orang dan harus terus dilakukan pembersihan.
"Kami gunakan untuk mebeli alat alat protokol kesehatan karena ramai dikunjungi orang. Harapan saya dana BOTI masih tetap berjalan supaya dapat membantu ekonomi masjid," tuturnya.
Ngatimin, sebagai marbot Masjid Lautze yang sehari-hari membersihkan lantai itu sangat bersyukur dapat bantuan dari Pemprov DKI.
"Saya beryukur dapat bantuan mdari pemda dan semoga tahun berikutnya selalu membantu marbot masjid di seluruh Jakarta," ungkapnya.
Pengurus GKMI Shakinah Glory Family, Pdt. Kosta Rante Linggi mengaku sangat sulit mendapatkan bantuan dengan kondisi gereja yang kecil seperti ini.
Maka dari itu, bantuan yang diberikan Pemprov DKI sangat dirasakan manfaatnya. Seperti misalnya untuk biaya kebersihan dan protokol kesehatan, serta pperawatan alat sound system.
Apalagi biaya untuk koster atau yang atau yang bertuga menyiapkan ibadah itu berjalan dengan baik.
"Kami sangat merasakan manfaatnya khususnya pemenuhan kebutuhan dasar," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Vihara Dharma Bhati Duta Mas, Kionardo Mars mengucapkan rasa terimaksaih kepada Pemprov DKI Jakarta dan berharap program BOTI terus berjalan.
"kita berterimakkasiih kepada Pemda DKI yang sudah melakukan program ini, kita berharap terus berjalan. Bantuan kita pakai untuk bayar listrik. Apalagi dalam masa pandemi, kegiatan orangbersembahyang dan orang berdana terus berkurang," urainya.
Adapun, Pendeta Majelis Budhayana Hendri Nuraida besar hati telah mendapatkan perhatian dari Pemprov DKI Jakarta melalui program BOTI.
"Cukup bagus,senang karena selama ini tidak ada, pantia agama Budha harus collect kantong sendiri, tidak digaji. Bukan karena nilainya, tapi ada rasa kebanggan karena ada perhatian pemerintah," pungkasnya.
Diketahui, program BOTI itu sudah berjalan sejak 2019 dan baru dilakukan secra menyeluruh pada 2020. Pada 2021, Pemprov DKI menyiapkan Rp140.520 Miliar untuk 3.200 masjid, 2.000 musala, 1.379 gereja, 263 wihara, serta 19 pura, kuil, dan mandil.
Besaran dana hibah BOTI untuk tempat ibadah besar seperti masjid, gereja, pura, dan wihara sejumlah Rp2 juta per bulan. Sementara untuk tempat ibadah sedang seperti musala sebesar Rp1 juta.
Selain itu, Pemprov DKI juga menyiapkan dana intensif bagi para pengurus atau penjaga tempat ibadah seperti marbot, imam masjid/musala, pengurus gereja, wihara, dan pura sebesar Rp500 ribu per bulan. Dana hibah BOTI dan insentif ini diberikan selama 12 bulan.