Pengamat: Jokowi Akan Lebih Kuasai Debat Kedua

Debat kedua Capres akan digelar 17 Februari lusa. Dalam debat bertema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur ini, dinilai 'milik' Jokowi. Capres Petahana ini dinilai akan lebih menguasai panggung debat nanti.

Pengamat: Jokowi Akan Lebih Kuasai Debat Kedua
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM - Debat kedua Capres akan digelar 17 Februari lusa. Dalam debat bertema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur ini, dinilai 'milik' Jokowi. Capres Petahana ini dinilai akan lebih menguasai panggung debat nanti. 

Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. Ia mengatakan, dalam debat nanti Jokowi cukup hanya menyampaikan capaian-capaian yang telah ada, sudah cukup untuk menunjukan kekuatan di arena debat. 

"‎Dalam debat kedua nanti membahas infrastruktur, itu tema yang Jokowi banget, karena kita tahu Jokowi punya kekuatan dan pengusaan di sana. Paslon 01 bisa menguasai panggung dalam debat nanti," kata Adi, dalam keterangan tertulis, Kamis (15/2). 

Dia mencontohkan seperti keberhasilan membangun infrastruktur, serta keberhasilan ekonomi, Jokowi cukup hanya paparkan saja hasil kinerja saat ini, masyarakat luas dinilainya akan paham dengan sendirinya, tak perlu penjelasan panjang lebar. 

"kesuksesakan Jokowi ya infrastruktur, apa saja yang sudah dibangun dan impact ekonomi yang sudah dirasakan, disampaikan saja. Saat ini, tradisi mudik di masyarakat kan tidak seseram sebelumnya," ungkap Adi. 

Meski terdapat kritik soal pembangunan infrastruktur, menurut Adi, hampir semua kebijakan pemerintah tidak ada yang bersih dari kritik. karena itu, gunakan hal itu sebagai senjata bahwa kebijakan tersebut merupakan contoh nyata ke keberhasilan Jokowi dalam memerintah satu periode. 

Selain itu, terkait pangan, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menyebut kubu sebelah bisa dipastikan akan menghantam soal kebijakan impor pemerintah. Dia meyakini Capres 02 akan menggunakan isu impor untuk dijadikan senjata di tema ini. 

Meki begitu menurut Adi, sebenarnya Jokowi punya argumen kuat untuk itu, karena berdasarkan data, impor yang ada tidak lebih besar dari pemerintahan sebelumnya. "Jokowi akan dihantam di bidang ini, tapi angka import di masa Jokowi lebih rendah dibandingkan pada pemerintahan sebelumnya," tegasnya.