Peneliti Australia Terus Lakukan Uji Coba Vaksin Pembunuh Virus Corona

Kami menemukan bahkan satu dosis dapat menghapus semua viral load hingga 48 jam dan bahkan pada 24 jam pertama, ada pengurangan yang sangat signifikan dalam hal itu.

Peneliti Australia Terus Lakukan Uji Coba Vaksin Pembunuh Virus Corona
Ilustrasi Penelitian

MONITORDAY. COM - Berbagai negara-negara di dunia tengah diserang virus Corona (Covid-19), sejumlah penelitian dilakukan untuk mencari obatnya. Peneliti di Australia telah menemukan bahwa obat anti-parasit yang sebelumnya pernah digunakan, Ivermectin, dapat membunuh virus dalam waktu 48 jam. 

Dilansir Times of India, Rabu (08/04/2020), obat yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) ini juga telah terbukti efektif secara in vitro memerangi jenis virus lain, seperti HIV, demam berdarah, influenza hingga virus zika.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Monash, Australia, telah menunjukkan bahwa dosis tunggal obat ini sehingga dapat menghentikan pertumbuhan virus dan mampu melumpuhkan virus dalam dua hari saja. 

"Kami menemukan bahkan satu dosis dapat menghapus semua viral load hingga 48 jam dan bahkan pada 24 jam pertama, ada pengurangan yang sangat signifikan dalam hal itu," kata pemimpin dalam penelitian tersebut, Dr Kylie Wagstaff. 

Lebih lanjut, Dr Wagstaff mengatakan tes telah dilakukan secara in-vitro, namun uji coba pada manusia masih perlu dilakukan. 

"Langkah selanjutnya adalah mencari tahu apakah dosis yang digunakan pada manusia akan efektif. Di saat kita sedang mengalami pandemi global, ada baiknya menggunakan obat yang sudah tersedia di sebagian besar dunia," jelasnya. 

Namun, belum diketahui apakah Ivermectin dapat bekerja dengan baik pada virus corona atau tidak, dugaan besar diambil karena obat ini dapat bereaksi terhadap virus lain. Ivermectin dikenal dapat menghentikan virus dan meredam kemampuan sel inang untuk menghentikannya. 

"Ivermectin masih jauh dari vaksin untuk virus corona baru," ucapnya. 

Selain itu, Dr Wagstaff dan Profesor David Jans dari Monash Biomedicine Discovery Institute, mulai meneliti efek Ivermectin sejak awal pandemi Covid-19. Apakah obat ini dapat digunakan atau tidak untuk mengobati virus Corona tergantung pada keberhasilan pengujian praklinis dan uji coba lebih lanjut.