Donald Trump Akan Umumkan Hukuman Untuk China
seluruh dunia, orang-orang menderita. Seratus delapan puluh enam negara, di seluruh dunia, mereka menderita. Kami tidak bahagia.

MONITORDAY. COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J. Trump menyatakan akan mengumumkan pemberian hukuman di sektor keuangan untuk China, menyusul peresmian Undang-undang Keamanan Nasional yang diukur mengekang otonomi Hong Kong.
Diinformasikan dari Bloomberg, Sabtu (30/5/2020), hukuman akan diumumkan oleh Trump melalui konperensi pers pada Jumat (29/05/2020) pukul 14.00 waktu Washington. Adapun, Berita ini berasal dari sumber yang mengetahui agenda hal yang demikian.
Diketahui, Trump berupaya menyalahkan Beijing terkait pandemi virus corona (Covid-19). China disebut tidak sanggup|cakap menangani wabah sehingga walhasil menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Amerika Serikat yang sudah menelan korban jiwa lebih dari 100.000 orang.
Peresmian Undang-undang Keamanan Nasional dilaksanakan pada Kamis (28/05/2020). Sidang Umum Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing menyetujui Keputusan perihal Peningkatan Sistem dan Mekanisme Penegakan Aturan di Kawasan Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR) dalam Stabilitas Keamanan Nasional.
Lebih lanjut, Trump beranggapan bahwa undang-undang tersebut akan mengekang kebebasan berpendapat di kota dagang tersebut.
Sebelumnya, Trump mengatakan AS akan meminta pertanggungjawaban pemerintah China. Dia menegaskan pihaknya amat tidak bergembira atas apa yang dilakukan China, baik dalam hal penanganan wabahataupun penerbitan undang-undang baru yang membatasi Hong Kong.
“Di seluruh dunia, orang-orang menderita. Seratus delapan puluh enam negara, di seluruh dunia, mereka menderita. Kami tidak bahagia,” tambahnya, merujuk pada pandemi virus corona (Covid-19) yang telah ia bebankan pada Beijing.
Baik AS maupun China telah saling melemparkan kritik dan kesalahan atas pandemi Covid-19. Pandemi virus mematikan ini memang dimulai di provinsi Hubei, China. Namun, AS justru mencatat jumlah kasus dan korban jiwa terbesar di dunia akibat virus ini, jauh lebih banyak daripada yang dilaporkan China.
Sementara itu, Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Larry Kudlow mengatakan pada Kamis (28/05/2020) dalam sebuah wawancara dengan CNBC, bahwa China telah membuat 'kesalahan besar' dengan meloloskan undang-undang keamanan nasional mengenai Hong Kong.
"Pada dasarnya mereka telah merampas kebebasan di Hong Kong. Kami tidak bisa membiarkan ini tidak menjadi perhatian dan mereka akan bertanggung jawab untuk itu. Jika perlu, Hong Kong sekarang mungkin harus diperlakukan dengan cara yang sama seperti China diperlakukan,” ucap Kudlow.