Pemerintah Sumatera Fokus Tingkatkan Produksi Pertanian

Pemerintah Sumatera Fokus Tingkatkan Produksi Pertanian
pemerintah sumatera selatan hanya bisa tingkatkan produktivitas lahan persawahan, dimana para petani hanya bisa memproduksi 5,9 ton Gabah

MONITORDAY.COM - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan, pemerintah hanya bisa tingkatkan produktivitas lahan persawahan, dimana para petani hanya bisa memproduksi 5,9 ton Gabah Kering Giling per Hektare.

“Ini yang masih menjadi persoalan, produktivitas masih sangat rendah. Padahal pupuk yang digunakan sama antara petani di Sumsel dan di Jawa,” ujar Herman, Senin (19/4/2021). 

Tata kelola pertanian di Sumsel tak sebaik di Jawa sehingga tingkat losses (rugi-rugi) hasil produksi masih tinggi yakni 11 persen, Jika tata kelola pertanian ini semakin baik, produktivitas lahan akan meningkat, setidaknya menyamai provinsi Lampung yang sudah mencapai 7 ton GKG per Hektare.

“Peningkatan produktivitas ini juga menjadi solusi untuk menutupi selisih biaya produksi yang tinggi di petani Sumsel,” kata gubernur.

Petani Sumsel mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk produksi sementara pendapatan per Hektare dari penjualan beras hanya sekitar Rp30 juta, Jika dikurangi biaya untuk sewa alat mesin pertanian, pembelian benih dan pupuk, hingga kegiatan pasca panen maka petani rata-rata memperoleh sekitar Rp20 juta-an. Sehingga jika dibagikan untuk satu musim tanam yakni 100 hari maka hanya mendapatkan sekitar Rp150.000 per Hari.

“Sama seperti gaji tukang, padahal mereka punya aset lahan. Itulah saya menyarankan agar subsidi dialihkan ke harga gabah saja,” ujar dia.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan THP Sumsel, R. Bambang Pramono, mengatakan produktivitas padi sangat ditentukan oleh metode penanaman petani di lapangan, Apabila sarana sudah baik, alsintan (alat dan mesin pertanian) sudah ada, tinggal bagaimana petani melakukan pertanaman yang baik.

Menurut dia, petani harus betul-betul menerapkan pemberian pupuk secara tepat, dosis, perlindungan serangan hama, hingga penanganan panen.

Ia memaparkan sebetulnya ada beberapa daerah, yang menjadi sentra pertanian di Sumsel, yang mampu mencapai produktivitas hingga 9 ton GKG sampai 10 ton GKG per Hektare.

“Kalau kita tekan losses jadi 5 persen saja maka ada potensi penambahan produksi sebanyak 40.000 ton GKG,” pungkasnya.