Pemerintah Siapkan Vaksin Sesuai Rekomendasi WHO

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Pemerintah Siapkan Vaksin Sesuai Rekomendasi WHO
Instagram @terawanagusputranto.id

MONITORDAY.COM - Pemerintah dalam upaya penanganan COVID-19 menyatakan akan menyediakan vaksin COVID-19 yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk disalurkan pada masyarakat Indonesia.

"Pemerintah hanya akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lulus uji klinis sesuai rekomendasi WHO," kata Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto dalam konferensi pers secara daring menanggapi kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia, Senin (7/12).

Bukan hanya menerapkan protokol kesehatan 3M, Terawan menerangkan bahwa penanganan COVID-19 di Indonesia. Namun juga pemerintah menilai perlu untuk memberikan kekebalan tubuh pada masyarakat melalui vaksinasi.

Diketahui, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Minggu (6/12) malam. 

Demikian kata Menkes, pengiriman vaksin tersebut adalah pengadaan vaksin tahap pertama dari total 3 juta vaksin COVID-19 berupa virus SARS CoV-2 yang sudah diinaktivasi.

Setelah itu vaksin COVID-19 akan segera dilakukan penerbitan emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Vaksin akan segera dilakukan Emergency Use of Authorization (EUA) oleh BPOM sesuai saintifik dan ketentuan perundang-undangan," ucap Terawan.

Selain itu, Terawan juga memastikan fisik vaksin COVID-19 saat datang di Indonesia tidak ada rusak dan kendaraan pendingin untuk pengiriman hingga gudang penyimpanan vaksin disiapkan dengan baik untuk menjaga vaksin tidak rusak dan tetap aman.

Sementara vaksinasi COVID-19 tahap pertama akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga kesehatan penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan.

Sehingga kebutuhan vaksin COVID-19 per kabupaten kota akan disiapkan oleh daerah dan dimasukkan ke dalam data Tim Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai data sasaran vaksinasi.