Pemerintah Diminta Cepat Ambil Tindakan Soal Pembantaian Satu Keluarga di Sigi

Penyelesaian dan penegakan hukum terhadap pelaku akan meminimalisasi potensi-potensi provokasi dan kekerasan lanjutan di wilayah Sulawesi Tengah atau di wilayah lain di Indonesia.

Pemerintah Diminta Cepat Ambil Tindakan Soal Pembantaian Satu Keluarga di Sigi
Ilustrasi/net

MONITORDAY.COM - Koalisi jaringan masyarakat sipil mengutuk keras peristiwa pembantaian yang menimpa satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Tindankan tesebut dinilai perilaku yang memunculkan teror di masyarakat.

“Tindakan tidak manusiawi, melanggar prinsip HAM, dan telah memunculkan teror di masyarakat,” kata Koalisi Masyarakat Sipil dalam siaran persnya, dikutip Senin (30/11).

Seperti diketahui, pembantaian tersebut terjadi di rumah yang kerap dijadikan tempat beribadah jemaat Gereja Bala Keselamatan di Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi.

Karena itu, koalisi yang terdiri dari YLBHI, HRWG, Paritas Institute, LBH Jakarta, serta Institute Titian Perdamaian itu pun mendesak agar Pemerintah Pusat dan Daerah segera mengambil tindakan cepat terkait teristiwa itu.

“Agar tidak digunakan oleh sekelompok orang untuk memainkan isu SARA sebagai sarana memecah belah masyarakat,” katanya.

Koalisi menilai, penyelesaian dan penegakan hukum terhadap pelaku akan meminimalisasi potensi-potensi provokasi dan kekerasan lanjutan di wilayah Sulawesi Tengah atau di wilayah lain di Indonesia.

Selain itu, Pemerintah juga dinilai perlu memastikan propaganda atau ujaran kebencian tentang kekerasan ini dapat dikendalikan, terutama ketika terjadinya upaya individu atau kelompok untuk menebarkan kekerasan dengan tujuan penyebaran kebencian, permusuhan, atau diskriminasi berbasis SARA.

“Kesimpangsiuran berita terhadap situasi harus segera diatasi oleh Pemerintah dengan memberikan informasi dan data obyektif terkait situasi yang terjadi,” tegas Koslisi Masyarakat Sipil