Pemerintah Diminta Berkoordinasi dengan Filipina Bebaskan Lima WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Pemerintah Indonesia didorong bekerjasama dengan pemerintah Filipina dan pihak terkait untuk membasmi sampai habis jaringan kelompok Abu Sayyaf agar tidak lagi melakukan penculikan.

Pemerintah Diminta Berkoordinasi dengan Filipina Bebaskan Lima WNI yang Disandera Abu Sayyaf
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP Muhammad Iqbal/net

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP Muhammad Iqbal mendorong pemerintah agar terus berkordinasi dengan Filipina guna membebaskan lima warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok separatis abu Sayyaf.

“Mendorong pemerintah Indonesia agar terus berkoordinasi dengan pemerintah Filipina dalam upaya membebaskan lima WNI tersebut,” ujar Iqbal, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/2).

Iqbal juga mendorong pemerintah agar mencarikan solusi selain membayar uang tebusan untuk membebaskan WNI. Mengingat sebelumnya pemerintah Indonesia telah membayar tebusan untuk membebaskan WNI dulu pernah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

“Kami sangat menyesalkan kasus penculikan 5 nelayan Indonesia oleh kelompok Abu Sayyaf. Terlebih kelompok Abu Sayyaf menculik WNI ini bukan baru kali ini saja,” ujar Iqbal.

Lebih lanjut, Iqbal juga mendorong pemerintah Indonesia bekerjasama dengan pemerintah Filipina dan pihak terkait untuk membasmi sampai habis jaringan kelompok Abu Sayyaf agar tidak lagi melakukan penculikan.

Seperti diketahui, lima orang WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf tersebut merupakan nelayan yang ditangkap di sekitar perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, pada Kamis (16/1) lalu. Iqbal pun mengimbau kepada nelayan Indonesia agar menjauhi area berbahaya tersebut.

Mengimbau seluruh nelayan dari Indonesia agar tidak melaut di perairan sekitar Sabah dan wilayah lainnya yang belum terjamin keamanannya. Hal ini untuk mencegah kembali terjadi kasus penculikan WNI oleh kelompok mana pun,” tandasnya.