Pemda DKI Jakarta Tidak Perlu Banyak Wacana Soal Banjir, Just Do It.
Kinerja PEMDA DKI tuntaskan banjir dipertanyakan.

MONITORDAY.COM - Ketua Fraksi Nasdem DKI Jakarta, Wibi Andrino menilai Anis Baswedan tidak mampu mengeksekusi kebijakan strategis daerah terkait penuntasan banjir. Padahal, anggaran 1.7 triliun rupiah telah digelontorkan untuk penyelesaian masalah banjir yang terbilang akut dan kronis di DKI Jakarta. Terlebih 14 orang meninggal karena bencana banjir dan kerugian materil lainnya. Awal tahun yang buruk dan menjadi sejarah yang tak elok bagi Ibu Kota Negara.
"Pemda DKI jangan banyak wacana bahwa akan melakukan ini itu tapi do it.Kami pada dasarnya gak masalah mau konsep apa pun itu, yah lakukan dunk..normalisasi pun tidak dilanjutkan terus mau naturalisasi, nah kalau naturalisasi kan harus banyak tanam pohon, pohonnya juga dimana? katanya pinggiran sungai tak akan dibeton, melainkan dengan dibangun ruang terbuka hijau dan konservasi. Perlu dicatat yang meninggal 14 orang akibat banjir ini, ini nyawa manusia, ujarnya kepada monitorday.com, senin (6/1/2020)
Menurutnya, Pemda DKI Jakarta tidak mampu optimalkan dana penuntasan banjir dengan maksimal. Misalnya pembebasan lahan, lokasi yang digusur di bantaran kali dibiarkan sangat lama, tidak ada pembangunan ditempat bekas penggusuran tersebut sehingga mengundang masyarakat untuk kembali menempati bekas penggusuran itu. Tidak hanya terkait pembebasan lahan, sungai-sungai yang belum dinormalisasi juga masih banyak. Ada 13 kali di Jakarta yang kondisinya parah dan terkesan tidak terurus.
Alih-alih penuntasan, Pemda DKI masih berkelit soal bajir karena bendungan Ciawi dan Sukamahi secara fisik belum rampung. Diakuinya pekerjaan fisik bendungan Ciawi saat ini mencapai 44%, sedangkan Bendungan Sukamahi baru 35%. Kedua bendungan tersebut direncanakan selesai pada akhir 2020, padahal sempat ditargetkan selesai pada 2019.
"Statement Pak Gubernur lucu juga, air turun dari langit langsung ke tanah bukan ke laut melalaui video yang santer tersebar di media sosial, jadi harus ditanam gitu airnya. Solusinya apa! yah pasti ke tanah dunk..kita tidak perlu bermain dengan kata-kata, kita capek pak. mau nunggu korban lebih banyak lagi. Walah.. wacana dan wacana, jangan jadikan bendungan yang belum rampung sebagai alasan, terus langkah strategis tidak dilakukan, duh selama ini ngapain aja" singgungnya
Ia lantas menghimbau Pemda DKI, konsep naturalisai itu segera wujudkan dalam bentuk nyata agar publik tahu kinerja Pemda DKI Jakarta. Konsep Naturalisasi selama ini apa? bagaimana bentuknya?. Masyarakat butuh bukti bukan wacana.