Pembayaran QR Code Mulai Booming, Masyarakat Harus Cermat Menggunakannya

Pembayaran QR Code Mulai Booming, Masyarakat Harus Cermat Menggunakannya

MONITORDAY.COM – Kehadiran sistem pembayaran berteknologi terus berkembang. Salah satunya, sistem pembayaran dengan teknologi QR Code (Quick Response Code) atau QR Payment yang direncanakan akan menjadi cara pembayaran utama, karena lebih praktis dan efisien.

 

Ini terbukti dari maraknya industri jasa keuangan atau perbankan yang sudah mulai mengembangkan sistem pembayaran yang baru di Tanah Air.

 

Fitur ini pada intinya membuat seseorang tidak perlu repot lagi memasukkan nomor rekening yang menerima transfer saldo. Penerima transfer tinggal menunjukkan QR code signature(khusus) ke pengirim transfer. Kemudian, pengirim transfer memasukkan nominal jumlah transfer dan kemudian pin mobile banking.

 

Cara pembayaran melalui QR Code memang relative belum begitu populer di Indonesia. Alfons, salah seorang praktisi keamanan siber mengatakan jika transaksi virtual menggunakan QR Code ini juga memiliki celah keamanan yang bisa dimanfaatkan penjahat.

 

"Jadi intinya QR Code yang kamu kasih itu isinya nomor rekening dan proses otomatis transaksi yang tinggal klik selesai. Jadi harus lebih hati-hati dan teliti sebelum menyetujui," ujar Alfons.

 

"Pada prinsipnya kalau pakai QR Code pasti akan lebih nyaman, tetapi lebih tidak aman dibandingkan transfer dengan memasukkan nomor rekening. Kelihatannya sekarang kenyamanan mulai mengalahkan keamanan," tambah Alfons.

 

Alfons juga menambahkan bila di China konsumen sedang getol menggunakan QR code untuk metode pembayaran. Pembayaran virtual ini digagas oleh dua raksasa teknologi Alibaba dan Tencent fokus yang menggarap system cashless di China.

 

“Setiap stakeholder pada transaksi virtual ini sebaiknya membangun lapisan-lapisan keamanan untuk menghindari ancaman kejahatan. Perbankan juga harus senantiasa meningkatkan teknologi aplikasi, server, situs hingga sumber daya manusia dalam ekosistem pembayaran digital”.

 

Alfons mengatakan setidaknya ada 23 persen virus dan malware yang tersebar dalam QR code. Hal ini harus diwaspadai semua pihak.