Pelajaran Demokrasi di Media Sosial

Media sosial memberikan kesempatan bagi kita untuk memiliki suara dan pendapat yang ter-echo-kan di publik.

Pelajaran Demokrasi di Media Sosial
Demokrasi digital (The Progressive Post)

MONDAYREVIEW.COM - Kemajuan teknologi memungkinkan saling keterhubungan antara satu orang dengan orang lainnya. Perbedaan jarak dan waktu dapat terkikis dengan kemajuan teknologi. Media sosial salah satu bukti konkritnya. Bagaimana kita dapat terkoneksi dengan begitu banyak varian orang.

Lanskap politik pun mengalami dinamika dengan kehadiran media sosial. Dikenallah istilah ‘buzzer’, ‘trending topic’, serta para politikus memiliki armada digital yang bertugas memoles namanya dan menghadang isu negatif tentang dirinya. Persepsi di ranah internet menjadi sesuatu yang diperhatikan, di samping kunjungan-kunjungan langsung ke warga.

Media sosial dan politik sesungguhnya bisa konstruktif bagi demokrasi sepanjang digunakan dengan cara yang benar. Media sosial memberikan kesempatan bagi kita untuk memiliki suara dan pendapat yang ter-echo-kan di publik. Jika pada masa Yunani era lampau dikenal istilah ‘Demokrasi Langsung’, maka akun kita di media sosial sedikit banyak mencoba untuk mengadopsi beberapa konsep dari ‘Demokrasi Langsung’ tersebut. Di akun media sosial, kita dapat bersuara, menyatakan persetujuan dan penolakan terhadap suatu isu.

Pelajaran demokrasi lainnya yang dapat didapatkan yakni menyikapi perbedaan pendapat. Simaklah jagat media sosial, bagaimana suatu isu tertentu terdapat pro dan kontra. Sekalipun kita memiliki pendapat yang berbeda, namun kedewasaan berdemokrasi memberi ruang untuk berbeda pendapat.

Maka tersenyumlah ketika membuka media sosial, karena di sana merupakan arena pembelajaran demokrasi.