PDIP Gelar Rakernas IV untuk Siapkan Kongres, Megawati Diganti Prananda?

Untuk menghadapi Kongres kelimanya pada Agustus mendatang, PDI Perjuangan akhirnya melaksakan rapat kerja nasional (Rakernas) IV di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

PDIP Gelar Rakernas IV untuk Siapkan Kongres, Megawati Diganti Prananda?
Ilustrasi foto/Net

MONITORDAY.COM – Untuk menghadapi Kongres kelimanya pada Agustus mendatang, PDI Perjuangan ternyata sampai harus mengadakan rapat kerja nasional (Rakernas) IV di Jakarta, Rabu (19/6/2019) secara tertutup.

"Pelaksanaan Rakernas IV pada hari ini diselenggarakan secara khusus untuk mempersiapkan konsolidasi internal partai," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta.

Dugaan bila kursi Ketua Umum PDI Perjuangan akan diturunkan kepada Prananda pun kian menguat. Pasalnya, seperti mengutip perkataan Hasto sendiri bahwa setiap kali mengambil keputusan yang krusial, PDIP memang biasanya menghelat Rakernas ataupun Kongres secara tertutup.

Hasto memang tak menyebut alasan pelaksanaan Rakernas tersebut. Kata dia, politik terkadang memerlukan keheningan dalam ruang kontemplasi agar mengalir gagasan jernih dan semakin berdedikasi bagi rakyat, bangsa dan negara.

"Mohon maaf kepada teman-teman pers, bahwa Rakernas IV lebih banyak membahas agenda internal partai, maka penyelenggaraan Rakernas ini bersifat tertutup," kata Hasto.

Hasto lalu mengenang masa ketika Ketum Megawati Soekarno Putri mengambil keputusan guna menetapkan pencalonan Joko Widodo kembali pada Pemilu 2019 secara tertutup di Rakernas III di Bali. “Maka Rakernas IV kali ini pun dilaksanakan secara tertutup,” tuturnya.

Hasto menjelaskan, Rakernas IV juga akan merumuskan seluruh tanggung jawab partai di dalam mewujudkan harapan rakyat yang telah memercayakan PDI Perjuangan serta Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan memenangkan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019.

"Kami tidak menanggapi kemenangan dengan euforia. Kami bersyukur, dipercaya kembali oleh rakyat. Kami bertanggung jawab untuk menggunakan besarnya dukungan rakyat di dalam membangun masa depan bangsa secara bersama-sama dengan cara gotong royong dengan seluruh komponen bangsa," kata Hasto.