Patut Dicontoh, Kekompakan Warga JGC Saling Bantu Di tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Patut Dicontoh, Kekompakan Warga JGC Saling Bantu Di tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Agenda vaksinasi yang dilakukan oleh satuan tugas (Satgas) Covid-19 RW 14, Jakarta Garden City, Cakung, beberapa waktu lalu.

MONITORDAY.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini tengah melonjak dan mencapai titik tertinggi. Pemerintah pun telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat se Jawa-Bali, sehingga warga sebisa mungkin dituntut untuk tetap berada di rumah dalam rangka menghindari penyebaran virus yang saat ini terdapat varian baru yang lebih berbahaya.

Di tengah kondisi ini, kesadaran dan kepedulian masyarakat menjadi penting untuk dibangun.  Hal ini mengingat upaya dari pemerintah saja tidak cukup apabila tidak dibarengi dengan kepedulian dari masyarakatnya. Di situasi ini, penting dibentuk kesadaran komunal untuk mengatasi pendemi ini secara bersama-sama.

Seperti yang dilakukan oleh Warga RW 14 di Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur. Melalui Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk secara mandiri, warga setempat kompak bahu membahu untuk membantu sesama dengan kolaborasi melibatkan semua unsur yang ada di dalamnya.

Ketua Satgas penanganan Covid-19 RW 14 Aan Afdi mengatakan, satuan tugas ini dibentuk atas kepedulian warga untuk bersama-sama mengatasi masa pandemi ini. Dia mengungkapkan, sejak awal dibentuk, Satgas ini telah melakukan berbagai upaya dan program untuk membantu menangani Covid-19, khususnya di wilayah JGC, hingga saat ini.

"Berangkat dari rasa kemanusiaan untuk membantu mereka yang isolasi mandiri, kami warga di sini berinisiatif melakukan tindakan untuk membantu mereka, menghadapi masa-masa berat karena terpapar Corona," kata dia, di Jakarta, pada Sabtu, (3/7/2021) malam.

Melalui Satuan Tugas ini, beberapa program telah diterapkan. Misalnya open donasi untuk membantu warga yang terpapar dan harus isolasi mandiri, mulai dari obat-obatan dan vitamin, hingga keperluan lain yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 di perumahan yang dihuni sebanyak 5000 kepala keluarga itu.

"Kondisi ini memang dapat memunculkan sifat asli masyrakat Indonesia yaitu gotong royong. Jadi ini menjadi titik bagaimana warga disini bahu membahu untuk saling membantu," kata Aan Afdi.

Dalam Satgas, terdapat juga pembagian tugas berdasarkan latar belakang keahlian dari masing-masing warga. Misalnya, yang berlatar belakang tenaga kesehatan dapat membantu warga berdasarkan kompetensinya. Selain itu terdapat juga beberapa mebagian tugas lain sehingga penanganan kasus Covid-19 bisa berjalan secara sistematis.

"Misalnya bagian eksekusi di lapangan, kami menyebutnya relawan darat, kemudian ada relawan udara yang bertugas untuk mengedukasi dan mendata warga yang isoman (isolasi mandiri), ada juga relawan logistik, relawan medis, hingga yang terbaru relawan vaksin yang beberapa waktu lalu telah menggelar vaksinasi massal di lingkungan JGC. Mereka mau bekerja atas nama rasa kemanusiaan," ujar Aan Afdi.

Kekompakan warga JGC melalui Satgas dalam mengatasi virus corona ini memang bukan main. Mulai dari midset yang dibangun kepada warganya bahwa terpapar Covid-19 bukanlah aib, sehingga jika ada warga terpapar bisa dengan tenang melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. 

"Bahkan karena hal itu, bisa menumbukan kepedulian antara warga untuk tergerak membantu mereka yang sedang isolasi mandiri. Selain itu, kami juga membentuk grup media sosial khusus untuk mereka yang sedang isolasi mandiri, agar mereka bisa sharing, bercanda, karena kami paham bahwa itu sangat penting bagi mereka agar selalu berpikir positif dan meningkatkan imunitas," jelas Aan.

"Kami juga berupaya menghandel limbah rumah tangga warga yang terpapar, karena itu juga dapat berpotensi membawa virus, jadi itu kita perhatikan betul. Kemudian juga, bagi warga yang telah selesai isolasi kami terbitkan surat bebas isolasi mandiri, supaya dapat dilakukan langkah berikutnya. Lantas Satgas juga melakukan fogging di rumah yang telah selesai dipakai untuk isolasi mandiri," lanjut dia.

Berangkat dari Hati untuk Saling Membantu

Sekretaris Satgas Covid-19 RW 14, Lukito Gunawan menegaskan bahwa upaya-upaya yang dilakukan Satuan Tugas ini merupakan buah dari kepedulian warga terhadap kondisi lingkungannya di masa pandemi. Dia pun mengungkapkan bahwa sebelum dibentuknya satuan tugas ini sempat bingung harus bagaimana menghadapi hadirnya virus baru ini. 

"Awalnya kami juga bingung dan tidak tahu virus ini, kita tidak tahu harus bagaimana. Namun titik awalnya ketika ada satu pasien yang berasal dari warga kami, itu yang membuat kami belajar, dan hati kami bergerak, untuk berinisiatif membentuk satgas ini secara mandiri," ujanya.

Karena berangkat dari hati, maka apapun akan dilakukan untuk membantu sesama warga yang terdampak. Misalnya, diceritakan Lukito, dirinya sempat mengambil resiko untuk mengantarkan tabung oksigen ke RS darurat Wisma Atlet untuk warga yang terpapar Covid-19, padahal hal tersebut beresiko tinggi akan terpapar virus. 

Selain itu, di tengah kesulitan tabung oksigen saat ini, dirinya bersama relawan yang lain juga mencarinya sebisa mungkin agar ada persediaan oksigen manakala terdapat warga yang membutuhkan. 

"Bahkan beberapa hari lalu saya sampai bertanya ke tukang ikan barangkali ada, dan bersyukur ditunjukkan tempat yang ada tabung oksigen, dan saat ini kami tersedia beberapa tabung untuk antisipasi," ujar Lukito.

Di tengah lonjakan kasus Covid-19 saat ini, memang terdapat beberapa warga di JGC yang dinyatakan positif dan diharuskan untuk isoman. Di tengah kondisi ini, gugus tugas, khususnya relawan medis bekerja untuk memastikan agar mereka yang sedang isolasi tetap dalam keadaan yang baik. 

"Kami hubungi mereka, ditanyakan perkembangannya selama isolasi mandiri, apa saja yang dikeluhkan, dan obat apa saja yang diminum, itu ditanyakan. Hal itu untuk mengetahui bagaimana perkembangannya selama isolasi," ujar Vina, salah satu relawan medis Gugus Tugas JGC.

Menurut dia, upaya tersebut amat membantu warga yang isolasi mandiri, sehingga mereka pun merasa diperhatikan ketika tengah terpapar Covid-19. Terlebih mereka juga diberikan bantuan obat-obatan dan multivitamin yang harus dikonsumsi selama masa isolasi.

"Meskipun relawan medis di sini belum lama dibentuk di Satgas ini, namun warga sangat berterimakasih, utamanya karena mereka yang tengah isolasi ini merasa diperhatikan," ujar Vina.