Orang-Orang Yang Normal Jangan Diam
Orang-orang normal tidak boleh diam dan membiarkan berbagai problematika ini terus berlangsung.

MONITORDAY.COM - Indonesia masih menikmati gelombang besar dengan mengarusutamakan nalar sebagai pertanda bahwa kenormalan itu tidak didiamkan begitu saja.
Demikian di sampaikan Cendekiawan Muslim, Buya Ahmad Syafi'i Maarif saat memberikan sambutan di sebuah acara kajian di Jakarta dalam sebuah video pendek yang dikutip redaksi pada Jum'at (13 /11/2020).
Sama halnya dengan sistem perpolitikan nasional saat ini, kejutan politis begitu mengental dan persepsi publik tergerus dengan rentetan peristiwa.
" orang yang siuman seperti kita ini jangan diam. Sebab kalau diam, yang akan marajalela mereka yang menganut teologi maut," ucapnya.
Teologi maut adalah sebuah teologi yang mengajarkan berani mati dengan tidak berani hidup. Jadi itu paranoid.
Buya Maarif pun kembali mengingatkan, yang terpenting saat ini adalah orang-orang normal tidak boleh acuh tak acuh dan membiarkan problematika di dunia ini terus berlangsung.
"Menghadapi segala macam kekerasan, ketidakberesan, persekusi, jangan diam. itu sangat berbahaya bagi Indonesia, untuk demokrasi kita dan generasi kita yang akan datang," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga mengakui, tak ada sistem politik yang sempurna. Bahkan sistem demokrasi bisa menciptakan orang seperti Hitler, Mussolini dan Franco.
Lantas Amerika Serikat sebagai kiblat demokrasi pun melahirkan orang-orang fenomenal yang mewarnai ketidaksempurnaan itu.
"Bahkan Demokrasi Amerika menciptakan Donald Trump, orang itu kan luar biasa. Maklum ulah Trump buat warga negaranya malu," tuturnya.
Buya syafii pun mengutip ucapan Giddens bahwa "Dunia Sedang Lintang Pukang". Artinya dunia yang tidak jelas.
Apalgi medsos yang tak terkendali. Ini tantangan terberat tapi itulah hidup.
"Hidup tanpa tantangan, itu bukan hidup. Kalau takut dengan tantangan gak usah datang ke bumi," pesan Buya Maarif.