Ombudsman Nilai Jenderal Listyo Ejawantahkan Konsep Polri Presisi

Ombudsman Nilai Jenderal Listyo Ejawantahkan Konsep Polri Presisi
Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih (Dok: Layar tangkap zoom)

MONITORDAY.COM - Ombudsman RI selaku lembaga yang punya tugas utama pengawasan pelayanan publik memberikan apresiasi atas niat baik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengeluarkan pernyataan keras terhadap jajarannya belakangan ini.

Bahkan Polri dibawah komando Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengejawantahkan Konsep nilai-nilai Presisi.

Demikian disampaikan Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih kepada monitorday.com, Rabu (20/7/2021).

"Dalam pemahaman ombudsman sebagai pengawas penyelenggara pelayanan publik, bahwa respons Kapolri dengan membuat instruksi ke kapolda-kapolda tentang berbagai reaksi yang negatif oleh kepolisian itu menunjukkan bahwa Kapolri ingin menunjukkan tagline polisi Presisi betul-betul dilaksanakan," kata Najih.
 
Najih menilai perbaikan di institusi Polri dapat dilihat dari jumlah aduan masyarakat ke Ombudsman yang menurun, dari 3.000 menjadi kurang dari 1.000 aduan.

"Misalnya itu sampai 3.000 keluhan per tahun. Saat ini sudah di bawah 1.000 secara nasional. Itu menunjukkan ada pola pergeseran penilaian atau keluhan publik yang semula sangat tidak puas dengan layanan kepolisian, sekarang mulai ada perbaikan dari data 2018 sampai 2021 ya," sambung Najih.

Najih menuturkan upaya Sigit menjadikan Polri benar-benar profesional patut dihargai. 

"Saya kira apa yang dilakukan Kapolri menunjukkan bahwa kepolisian ingin betul-betul menciptakan sikap profesional kepolisian dan ini patut kita hargai," ucap dia.

Masih kata Najih, sikap tegas dan keras Sigit terhadap oknum polisi atau pelanggar aturan memang dibutuhkan agar jajaran polda, polres hingga polsek mampu menangkap maksud Sigit. 

Najih pun mengingatkan Polri dan masyarakat merupakan satu kesatuan.

"Sikap seperti Kapolri diperlukan dalam rangka polisi sebagai pelayan dan pelindung masyarakat. Harusnya ketegasan Kapolri harus disikapi dengan benar oleh polisi-polisi di tingkat polda, polres sampai satuan polisi lainnya termasuk Brimob dan lain-lain," ungkap Najih.

Najih kembali berharap, Polri dengan tagline Presisi harus betul-betul bisa diwujudkan, karena di situlah terjadinya proses profesionalisme dan juga pemolisian masyarakat. Karena penyatuan kepolisian dengan masyarakat harus dilakukan, itu adalah sebuah keniscayaan. 

"Polisi berasal dari masyarakat, dan diciptakan untuk memberi perlindungan pada masyarakat, bukan sebaliknya," terang Najih.