Nussa dan Masa Depan Animasi Karya Anak Bangsa

Nussa dan Masa Depan Animasi Karya Anak Bangsa
Poster Film Nussa/ net

MONITORDAY.COM - Bagaimana jika ada seorang anak yang difabel, pengguna kaki palsu, namun memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi ilmuwan harus berhadapan dengan keterbatasan ekonomi untuk tetap semangat dan berkarya? Ide cerita itulah yang membuat sebuah serial dan kini diangkat ke layar lebar menjadi menarik perhatian publik. 

Atribut yang melekat pada tokoh karakter Nussa memang sempat menimbulkan tanya oleh sementara kalangan. Pakaian yang digunakan Nussa dianggap representasi dari mereka yang berfaham Islamis keras. Dalam konteks kajian atau kritik film tentu sah-sah saja. Bahkan perdebatan terkait hal tersebut membuktikan apresiasi publik.

Jika serial Upin dan Ipin dari Malaysia laris di Indonesia, sebaliknya dengan animasi Nussa yang banyak punya penggemar hingga ke negerei jiran.  Penonton Tanah Air lebih dulu menikmati Nussa sebagai karakter dalam serial pendek di kanal Youtube. Serial animasi ini pernah pula tayang di beberapa TV swasta nasional. 

Kini Nussa jadi ‘bintang film layar lebar’. Karakter yang merupakan intellectual property (IP) lokal kebanggaan Indonesia ini hadir di bioskop dan tiketnya langsung ludes terjual. Film ini berkualitas dan diakui komunitas film internasional. Salah satu buktinya adalah telah tayang perdana pada 8-18 Juli di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2021 dan masuk Nominasi FFI 2021.

Film yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan ini telah rilis di bioskop. Awalnya, Nussa adalah sebuah serial animasi Indonesia yang diproduksi oleh studio animasi The Little Giantz dan 4Stripe Productions. Untuk versi layar lebarnya studi animasi tersebut berkolaborasi dengan Visinema. 

Sutradara Bony Wirasmono ada di balik karya berdurasi 1 jam 47 menit ini. Produser dan orang-orang kreatif yang terlibat dalam produksi Nussa menunjukkan kapasitasnya melalui karya fenomenal ini.   

Nussa diadaptasi dari kekayaan intelektual (IP) lokal yang selama ini menjadi tontonan edutainment (edukasi entertainment) berdurasi 4-5 menit di platform YouTube. Karakter unik Nussa telah menjelma dengan segenap nilai yang dimilikinya termasuk nilai komersial. Kekayaaan intelektual atau IP mengacu pada kreasi pikiran, seperti penemuan, karya sastra dan seni, desain, dan simbol, nama dan gambar yang digunakan dalam perdagangan. 

IP dilindungi undang-undang oleh, misalnya, paten, hak cipta, dan merek dagang, yang memungkinkan orang memperoleh pengakuan atau keuntungan finansial dari apa yang mereka ciptakan atau ciptakan. Dengan mencapai keseimbangan yang tepat antara kepentingan inovator dan kepentingan publik yang lebih luas, sistem IP bertujuan untuk mendorong lingkungan di mana kreativitas dan inovasi dapat berkembang.

Penonton film Indonesia terbukti merindukan tontonan yang edukatif. Cerita yang kuat dengan pesan moral, motivasi, dan wawasan keilmuan yang ada pada serial maupun film Nussa menjadi salah satu obat penawarnya. 

Lebih daripada itu para sineas Indonesia yang menekuni animasi telah memiliki kemampuan kreatif, teknis, dan manajemen produksi yang mumpuni untuk melahirkan karya yang berkualitas tinggi. Studio-studio lokal yang selama ini menerima ‘job’ dari studio-studio Hollywood telah membuktikan itu. Hadirnya film Nussa akan menjadi tonggak dan memicu lahirnya karya-karya animasi kelas dunia di masa depan.