Nasyiatul Aisyiah Kota Cirebon Nilai Kerukunan Beragama Perlu Khasanah dan Etika Yang Luhur

MONITORDAY.COM - Ketua Nasyiatul Aisyiah (NA) Kota Cirebon, Ria Yulianti Triwachyuningsih, SST.,M.Kes menilai hidup dalam keanekaragaman memerlukan khasanah dan etika kehidupan yang luhur, karena keragaman menuntut setiap pihak untuk saling toleran.
Untuk itu, nilai keluhuran dalam masyarakat yang beragam sangat dibutuhkan. Seperti selalu berbuat baik, tolong menolong dan menjaga nama baik orang.
Lantas bagaimana toleransi di Muhammadiyah, Ria mengibaratkan sebuah rumah megah yang merupakan sesuatu yang berseni, menangkap seluruh makna keindahan, kenyamanan, dan kebahagiaan.
"Tapi masih menyisakan pertanyaan, apakah orang-orang yang berada di dalam merasakan kebahagiaan dan kenyamanan. Merasakan getaran keharmonian, kebersamaan, dan kehangatan," tanya Ria saat berbincang di Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama yang digelar oleh Biro Kesra Jawa Barat, Kamis (11/11/2021).
Dosen STIKES Muhammadiyah Cirebon ini cukup menyayangkan sikap saling menyalahkan apalagi merasa paling benar seringkali dijumpai.
Hal ini terjadi karena cara pandang keagamaan yang sempit, fanatisme dan keangkuhan dalam beragama, miskin wawasan dan kurangnya interaksi keagamaan
Untuk itu, sebagai solusi, Ria mencontohkan keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah 2015-2020, Ayahanda Haedar Nashir pada pembacaan keputusan muktamar, Muhammadiyah memandang berbagai perbedaan dan keragaman sebagai Sunnatullah.
Selain itu, Muhammadiyah mengajak segenap bangsa indonesia yang beraneka ragam untuk mengedepankan dialog. Dengan pendekatan tersebut, umat beragama semakin rukun.
Di dalam QS. Al-Baqarah ayat 148 dijelaskan bahwa perbedaan ditujukan untuk mendorong setiap manusia agar dapat saling berlomba dalam hal kebaikan.
Ria pun mengutip pesan Buya Syafe'i ma'arif bahwa "Hidup yang demikian singkat ini mari kita manfaatkan untuk menjaga lingkungan sosial kita dengan cara bertoleransi. Memang tidak mudah, mari kita selalu berlapang dada untuk menghargai segala perbedaan yang ada,”
Bagi Ria, apa yang disampaikan Buya agar agama tidak dipakai untuk membeda-bedakan dan memecah belah kerukunan antar umat beragama adalah tepat. Karena inti dari toleransi merupakan upaya untuk menghargai orang lain yang berbeda dan juga berlapang dada menerima perbedaan