Narasi People Power Bagian dari Upaya Delegitimasi Pemilu

Pengamat politik  Karyono Wibowo menilai narasi people power yang gencar dilontarkan oleh kubu Prabowo-Sandi, dinilai mempunyai beberapa tujuan politis, salah satunya merupakan upaya untuk mendelegitimasi hasil pemilu.

Narasi People Power Bagian dari Upaya Delegitimasi Pemilu
Direktur eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo.

MONITORDAY.COM - Pengamat politik Karyono Wibowo menilai, narasi people power yang gencar dilontarkan oleh kubu Prabowo-Sandi mempunyai beberapa tujuan politis, salah satunya merupakan bagian dari upaya untuk mendelegitimasi hasil pemilu.

"Isu people power digunakan untuk mendeligitimasi hasil pemilu dengan cara mendeligitimasi penyelenggara pemilu," tutur Karyono dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/4).

Selain itu, menurut Karyono, People power juga dipropagandakan untuk membentuk persepsi masyarakat agar tertanam dalam memori kolektif publik bahwa pasangan Prabowo-Sandi yang menang.

"Apabila nanti pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang dinyatakan sebagai pemenang, maka publik akan mempersepsikan kemenangan tersebut dipetik dari kecurangan," ujarnya. 

Sementara, target ancaman people power, menurut dia, dilakukan sebagai upaya spekulasi akan adanya pemilu ulang. Tak hanya itu, isu people power juga sekedar untuk menakut-nakuti masyarakat.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) ini menegaskan masyarakat sudah mengetahui apa saja target dari people power itu. Menurut dia, hal semacam ini tidak boleh diabaikan. "Prinsip bernegara tidak boleh mengabaikan potensi ancaman sekecil apa pun,” ucapnya.

Untuk itu Karyono menyarankan, langkah paling tepat untuk mengantisipasi people power adalah dengan mengedepankan pendekatan persuasif. Setelah itu perlu memisahkan kelompok tersebut dari rakyat karena ada upaya untuk menyeret rakyat agar ikut ambil bagian dari gerakan people power yang direncanakan.

“Karenanya, meminjam istilah perang, perlu dibuat garis demarkasi antara kelompok yang mewacanakan people power dengan rakyat. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang persoalan sebenarnya, bahwa ini adalah persoalan kontestasi pemilu,” tutur dia. 

Lebih lanjut, Karyono menambahkan, jika ada dugaan kecurangan maka harus ditindak dan diperbaiki. Jangan biarkan rakyat terprovokasi dan ikut dalam barisan kelompok yang mewacanakan people power. 

"Jika diabaikan maka massa di akar rumput yang masih labil bisa terpengaruh," tandasnya.