MUI Usulkan Bentuk Kajian Khusus untuk Mempercepat Pengembangan Ekonomi Syariah

Kajian khusus tersebut akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan untuk meningkatkan Ekonomi Islam dalam konteks teknologi pendidikan.

MUI Usulkan Bentuk Kajian Khusus untuk Mempercepat Pengembangan Ekonomi Syariah
Para peserta berswafoto dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), pada 12-16 November 2019.

MONITORDAY.COM - Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Ulama  Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengusulkan  pembentukan kajian khusus untuk memperkuat pendidikan dalam rangka percepatan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. 

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Ulama MUI Pusat, Dr Wahfiuddin dalam ajang ekonomi syariah nasional bertajuk Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), pada 12-16 November 2019.

Ia mengatakan, kajian khusus tersebut akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan untuk meningkatkan Ekonomi Islam dalam konteks teknologi pendidikan. Dikatakannya juga, bahwa hasil kajian itu nantinya diharapkan dapat menjadi rujukan dalam melakukan percepatan Indonesia menjadi Pusat Perekonomian Islam di dunia.

"Kita dapat bermitra dan mendapatkan pendanaan untuk kegiatan-kegiatan dari lembaga  Ekonomi Islam (Bank, Asuransi, Pasar Modal dan Sekuritas)," kata Wahfiuddin.

Senada dengan itu, Wasekjen MUI Pusat, Amirsyah Tambunan mengaku menyambut baik rekomendasi untuk dibentuknya kajian khusus. Dalam acara itu, Amirsyah menyebutkan, bahwa rekomendasi MUI tersebut diyakini dapat membantu mempercepat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. 

"Saya menyambut baik gagasan dan usulan itu untuk menjadikan sumber daya manusia Indonesia yang maju dan unggul," ujarnya.

Untuk diketahui, acara INSEF ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI), Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), hingga Kementerian Luar Negeri dengan mengusung tema "Embracing Sharia Economic for Sustainable Growth".