Muhammadiyah Tidak Bisa Dibeli
Muhammadiyah senantiasa independen dalam setiap pernyataan dan kegiatannya. Jika ada anggapan bahwa Muhammadiyah bisa dibeli dan tidak punya perhatian kepada Muslim Uighur, itu salah besar.

MONITORDAY.COM - Muhammadiyah adalah organisasi independen yang tidak bisa dibeli. Hal ini ditegaskan oleh Sekum PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu'ti, saat membuka pengajian bulanan PP Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat, jum'at (13/12/2019), menanggapi judul media online berita dari Wall Street Journal dan CNN yang sangat provokatif menyudutkan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang menyebutkan, diplomasi China telah berhasil menguasi organisasi Islam terbesar di Indonesia sehingga tidak bisa berbuat apa-apa dan diam melihat kondisi Muslim di Uighur.
"Saya perlu menyampaikan ini karena dua hari terakhir ini banyak sekali beredar di media, khususnya media online berita dari Wall Street Journal dan CNN yang judulnya provokatif loh" tegasnya
Menurut Abdul Mu'ti, Muhammadiyah senantiasa independen dalam setiap pernyataan dan kegiatannya. Jika ada anggapan bahwa Muhammadiyah bisa dibeli dan tidak punya perhatian kepada Muslim Uighur, itu salah besar. Dia lantas menyayangkan media ternama seperti Wall Street Journal dan CNN tapi ceroboh memilih diksi yang salah sehingga menerbitkan berita yang sangat tendensius dan terindikasi ditunggangi oleh kepentingan Amerika.
"Jadi WSJ telah menerbitkan berita yang ecek-ecek, murahan dan tidak memiliki dasar. Saat itu, memang dubes Amerika Serikat ke PP Muhanmadiyah, Sang Duta Besar meminta Muhammadiyah membuat pernyataan soal Uighur. Tapi kita katakan bahwa Muhammadiyah punya penilaian tersendiri dan kalo menyampaikan sesuatu harus didukung oleh data" akuinya
Dikatakan Abdul Mu'ti, sikap politik Amerika yang seperti itu, sebenarnya merepresentasikan persaingan politik Amerika dengan China dan kemudian isu Uighur itu dijadikan salah satu bagian dari senjata politik Amerika.
Lanjut Abdul Mu'ti, sikap Muhammadiyah terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia sudah sangat jelas. Bahkan, Muhammadiyah mengutus upaya negosiasi untuk mengetahui persoalan yang sebenarnya dan saat ini sedang berlangsung. Perlu diketahui, Muhammadiyah memberikan kritik pedas terhadap negara manapun yang melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia
"Siapapun, di manapun, dan kapanpun yg melakukan pelanggaran hak asasi manusia, tentu muhammadiyah akan memberikan kritik yang keras terhadap itu, sehingga sama sekali muhammadiyah tidak mendapatkan bantuan, tidak pula dibeli, dan tidak pula dibayar hanya karena kepentingan politik tertentu. Apalagi yg membiayai negara asing" katanya
Abdul Mu'ti kembali menekankan, terkait berbagai isu yang beredar, Muhammadiyah dengan tegas menyampaikan pandangan-pandangannya sesuai dengan prinsip dakwah amar maruf nahi munkar dan muhammadiyah tidak hendak mencampuri urusan politik negara lain.
Berita WSJ dan CNN kata Abdul Mu'ti, itu salah, keliru, dan sesat serta menyesatkan.
"Muhammadiyah insyaa Allah akan senantiasa istiqomah menyuarakan kebenaran kepada siapapun, dan dalam menyuarakan kebenaran itu, muhammadiyah sekali lagi berprinsip kepada sikap dan posisi yang independen" tandasnya