MPR Nilai Tidak Sulit Pahami dan Laksanakan Pancasila

Pancasila lahir dari bangsa Indonesia sehingga memahami Pancasila sesungguhnya tidak rumit dan melaksanakan Pancasila juga tidak sulit.

MPR Nilai Tidak Sulit Pahami dan Laksanakan Pancasila
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW)/ Net

MONITORDAY.COM - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai sebenarnya tidak sulit untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara karena Pancasila digali dari masyarakat Indonesia dan dirumuskan oleh para bapak bangsa Indonesia.

"Pancasila lahir dari bangsa Indonesia sehingga memahami Pancasila sesungguhnya tidak rumit dan melaksanakan Pancasila juga tidak sulit," kata HNW dalam keterangannya, Selasa (6/10).

Menurut HNW, Pancasila telah disiapkan bapak bangsa yang di antaranya terdiri dari para tokoh ulama, tokoh Ormas, tokoh NU, tokoh Muhammadiyah, Masyumi, dan lainnya.

"Karena itu wajar apabila Pancasila dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjaga NKRI dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Di antara mereka yang terlibat menyiapkan Pancasila adalah para tokoh bangsa, termasuk juga dari umat Islam, maka tidak mungkin Pancasila menghadirkan mudharat," ujarnya.

Ia menyinggung soal pemakaian bahasa Indonesia. "Pancasila tidak menggunakan bahasa Inggris, atau Perancis, atau bahasa Sansekerta. Tetapi menggunakan bahasa Indonesia yang dipahami rakyat Indonesia," sebutnya.

Ia juga menyebutkan tiga tokoh dari Banten yang terlibat dalam BPUPKI untuk mempersiapkan Indonesia merdeka dan menyiapkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia.

Ketiga nama itu adalah pertama, Prof Dr Husein Djajadiningrat yang merupakan anggota BPUPKI dan juga tokoh dari Banten, serta orang pribumi pertama yang mendapat gelar doktor dan guru besar.

Kedua merupakan Maria Ulfah Soebadio yang merupakan tokoh perempuan Indonesia yang pertama mendapatkan gelar sarjana hukum di Belanda.

Ketiga, Ki Fatah Hasan yang merupakan tokoh dari Banten yang berlatarbelakang pesantren Al Azhar dan anggota BPUPKI yang menyiapkan Indonesia merdeka serta aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Dengan latar belakang sejarah itu, Pancasila bisa dipahami dan dilaksanakan dengan baik dan benar misalnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Jika dilaksanakan dengan baik dan benar maka kita akan menolak paham komunisme, atheisme, liberalisme, LGBT, karena pasti tidak sesuai dengan sila pertama Pancasila," jelasnya.

Selain itu, ia mengajak warga Banten untuk tampil di garda depan membela Pancasila apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap ideologi negara.