MPR Harapkan FOR Papua Jadi Solusi Terwujudnya Papua Aman dan Damai

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan adanya Forum Komunikasi dan Aspirasi Papua (FOR Papua) diharapkan menjadi solusi terwujudnya Papua yang aman, damai, dan selaras.

MPR Harapkan FOR Papua Jadi Solusi Terwujudnya Papua Aman dan Damai
Dokumen MPR RI.

MONITORDAY.COM - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan adanya Forum Komunikasi dan Aspirasi Papua (FOR Papua) diharapkan menjadi solusi terwujudnya Papua yang aman, damai, dan selaras.

"FOR Papua pada hari ini resmi mendapatkan Surat Keputusan pembentukan dari MPR RI, bisa bergerak cepat menjadi bagian solusi mewujudkan Papua yang aman, damai, dan selaras," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Bamsoet menambahkan, FOR Papua yang berisi anggota DPR RI dan DPD RI dari Daerah Pemilihan Papua dan Papua Barat, akan menguatkan posisi MPR RI sebagai Rumah Kebangsaan.

Menurut Bamsoet, sebagai wakil rakyat yang dipilih langsung masyarakat Papua, para anggota dewan tersebut punya peran yang strategis sebagai jembatan dengan berbagai elemen masyarakat Papua.

"Mengingat kompleksnya permasalahan yang dihadapi Papua, jalan dialog merupakan kunci utama agar berbagai permasalahan tersebut bisa diurai dan dicari solusinya sesuai aspirasi masyarakat Papua," tuturnya.

Selain itu, Bamsoet menilai daerah Papua selain menyimpan berbagai kekayaan alam, juga menyimpan keharmonisan hidup yang bisa dijadikan contoh bagi daerah lainnya.

Menurut rilis Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kementerian Agama pada (11/12/2019) lalu, Provinsi Papua Barat berada di urutan pertama sebagai daerah paling toleran di Indonesia, dengan skor mencapai 82,1.

"Sedangkan Provinsi Papua menempati urutan ke-6 dengan skor 79,0, berada di bawah NTT (peringkat ke-2, skor 81,1), Bali (peringkat ke-3, skor 80,1), Sulawesi Utara (peringkat ke-4, skor 79,4), dan Maluku (peringkat ke5, skor 79,4)," jelasnya.

Lebih lanjut, Bamsoet mengatakn hal tersebut membuktikan pada dasarnya masyarakat Papua merupakan masyarakat yang damai dan penuh kesahajaan, tenggang rasa, toleransi, dan penghormatan terhadap sesama telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan apabila saat ini terjadi berbagai ketegangan, kemungkinan terbesar penyebabnya akibat kesalahan komunikasi dari para pemangku kebijakan terhadap masyarakat Papua.