Menteri Trenggono Nilai Natuna Potensi Jadi KEK Kelautan

Menteri Trenggono Nilai Natuna Potensi Jadi KEK Kelautan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono (kiri) dalam kunjungannya ke Natuna, Kepri pada Kamis (22/4/2021). (Dok.ANTARA).

MONITORDAY.COM - Wilayah Kepulauan Natuna dinilai potensial untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kelautan. 

Hal tersebut karena kepulauan Natuna memiliki sumber daya alam yang melimpah yang ditunjang infrastruktur Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu yang berlokasi di Selat Lampa.

"Saya sedang berpikir bahwa kawasan ini bisa menjadi KEK. Saya kira ini penting karena saat ini orientasi pengembangannya ke laut," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (22/4/2021).

Trenggono menilai pula, Natuna memiliki potensi besar di subsektor perikanan tangkap serta budidaya. Sehingga hal ini dapat menunjang untuk dijadikan sebagai KEK.

Ia pun mencontohkan, misalnya ada ikan napoleon dan kerapu yang memiliki nilai ekonomi begitu tinggi. Sedangkan pemasarannya merambah pasar ekspor, pembeli datang langsung ke keramba-keramba pembudidaya.

Dengan demikian, Trenggono optimistis KEK bisa mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan di Natuna. Jika KEK dapat direalisasikan, maka bidang-bidang yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan terintegrasi, mulai dari produksi, pengolahan, logistik, hingga pasar.

Melalui kawasan ekonomi khusus, ujar dia, usaha budidaya masyarakat semakin berkembang, begitu pula dengan aktivitas ekonomi di SKPT Natuna akan ikut menggeliat.

"Rencana ini akan saya sampaikan dulu ke pusat untuk dibahas lebih lanjut," sebut Trenggono.

Walaupun mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan, Trenggono menekankan dirinya memegang prinsip ekonomi biru.

Dia ingin keberlanjutan ekosistem laut tetap terjaga, di samping upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu caranya dengan meningkatkan produktivitas budidaya berkelanjutan agar pasar tidak bertumpu pada komoditas perikanan tangkap.

"Ke depannya budidaya yang kita tingkatkan produktivitasnya, dan penangkapan di laut pelan-pelan kita kurangi. Ini supaya ekosistem kita terjaga," ujarnya.