Menteri Trenggono Dorong Penerapan Inovasi Teknologi di Pelabuhan Perikanan

Menteri Trenggono Dorong Penerapan Inovasi Teknologi di Pelabuhan Perikanan
Menteri Trenggono Dorong Penerapan Inovasi Teknologi di Pelabuhan Perikanan/(Foto/KKP)

MONITORDAY.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendukung penuh penerapan teknologi untuk menunjang peningkatan layanan di pelabuhan perikanan.

Hal ini dikatakan Menteri Trenggono saat mengunjungi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Jawa Tengah pada Senin (3/5/2021). Pelabuhan ini menerapkan inovasi teknologi dalam pelayanannya, yakni menggunakan timbangan online.

"Adopsi teknologi itu penting, digitalisasi itu perlu, itu bisa mendukung upaya pengumpulan data perikanan dengan cepat, lebih tertata rapi, terpantau dan akurat," ujar Menteri Trenggono, dalam siaran pers, Selasa (4//5/2021). 

Penggunaan timbangan online di PPS Cilacap ini sebagai upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Pusat Data Statistik dan Informasi atau Pusdatin untuk mewujudkan manajemen transformasi digital secara nasional.

Selain itu, juga mendukung peningkatan pelayanan publik yang transparan, khususnya pengelolaan sumber daya perikanan subsektor perikanan tangkap.

Pengelolaan pelabuhan berbasis digital yang terintegrasi ini meliputi proses penimbangan, pencatatan hingga pada pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Timbangan online di PPS Cilacap digunakan sejak tahun 2020, dan berfungsi untuk menimbang berat ikan yang didaratkan di pelabuhan dan menyimpan data hasil penimbangan ikan yang selanjutnya bisa terhubung dengan pusat data di KKP yang disebut Satu Data KKP, yang dikelola oleh Pusdatin.

Data itu terdiri dari nama kapal, pemilik kapal, GT kapal, alat tangkap yang digunakan, serta jumlah nelayan. 

Pada tahun 2020, jumlah kapal perikanan di PPS Cilacap sebanyak 871 kapal, sedangkan jumlah nelayan sebanyak 7.871 nelayan dengan penggunaan alat tangkap dominan adalah long line (48%) dan gill net (38%), serta volume produksi perikanan tercatat sebanyak 19.241,54 ton dengan didominasi oleh ikan cakalang.

Pengembangan yang dilakukan dengan optimalisasi peran UPT (PPS Cilacap) ini diyakini Menteri Trenggono akan bisa mendukung pertumbuhan industri perikanan di dalam negeri, baik untuk pasar domestik ataupun ekspor. 

Selain itu diharapkan juga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja di sektor kelautan dan perikanan.

Selain fokus pada digitalisasi, Menteri Trenggono juga berpesan agar PPS Cilacap tetap mengadopsi prinsip ramah lingkungan (eco fishing port). 

"Prinsip tersebut akan bisa memandu bagaimana mengelola pelabuhan perikanan menjadi berkelanjutan, namun tetap menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi," tandasnya.