Mensos Risma Sebut Disabilitas Netra Butuh Buku Literasi Agar Mandiri

MONITORDAY.COM - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini menyebutkan penyandang disabilitas netra membutuhkan buku literasi yang bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan kemandirian.
Demikian disampaikan Risma saat menerima bantuan mesin cetak braille dengan 'fitur voice' dari PT Telkom Indonesia di Kantor Kementerian Sosial Jakarta, Jumat (9/5/2021).
"Kita harus berusaha semaksimal mungkin agar Penyandang Disabilitas Netra bisa mandiri karena mereka harus melanjutkan kehidupannya. Oleh karena itu, kita harus mengupayakan buku-buku literasi yang bisa mereka manfaatkan untuk mewujudkan kemandiriannya," kata Risma.
Adapun jaminan ketersediaan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan dan ragam disabilitas tertuang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Penyandang disabilitas netra yang mengalami gangguan penglihatan sangat membutuhkan literasi untuk memaksimalkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi.
Mesin cetak braille dengan fitur voice dikembangkan berdasarkan proses 'reverse engineering' yaitu atas pengamatan dan studi pada produk serupa.
Braille adalah huruf timbul dengan kombinasi enam titik yang memungkinkan penggunanya dapat meraba bentuk dari kombinasi tersebut.
Lebih lanjut, Risma mengatakan penyandang disabilitas netra akan merasa sulit untuk belajar kalau memakai buku-buku yang ada saat ini. Sedangkan mereka mungkin bisa mendengar, namun tentu tidak akan selengkap kalau mereka bisa membaca secara mandiri.
"Buku yang kami siapkan adalah buku agar mereka belajar untuk bisa mandiri, misalnya cara membuat kue, cara membuat roti, cara beternak, cara berkebun dan sebagainya. Buku-buku literatur ini akan kami sebarkan di seluruh Indonesia karena belum semua daerah memiliki buku khusus untuk penyandang disabilitas netra," tuturnya.
Sementara itu, Rektor IT Telkom Surabaya, Tri Arief Sardjono mengatakan bahwa mesin braille ini merupakan mesin ke-14 yang dibuat dan ada tambahan fitur suara dengan kecepatan 1.200 halaman per jam.
Lebih lanjut, ia mengatakan kelebihan mesin cetak braille fitur voice ini lebih hemat energi, suku cadang dan komponen lokal serta dilengkapi software terkini yang kompatibel dengan sistem operasi modern.