Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Lewat Pengelolaan Sampah dengan Ecobrick
Pengelolaan sampah menjadi sangat penting dilakukan, terlebih dengan meningkatnya pertambahan penduduk dan pola konsumsi manusia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan Ecobrick atau memanfaatkan sampah untuk mengelola sampah yang dapat dilakukan sejak dini di lingkungan rumah.
Menurut peraturan perundangan (UU 18/2008), sampah merupakan sisa dari aktivitas sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Pertambahan penduduk dan pola konsumsi masyarakat menjadi faktor utama meningkatnya timbunan sampah. Sumber atau penyumbang terbesarnya yaitu dari sampah rumah tangga atau sampah sejenis sampah rumah tangga (industri, fasilitas sosial, dll).
Seperti yang kita ketahui bahwa pengelolaan sampah di Indonesia masih kurang optimal dari yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan perundangan. Ditambah lagi dengan permasalahan ketika masyarakat belum teredukasi untuk tergerak melakukan pengelolaan sampah sejak dini dari rumah mereka masing-masing.
Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah yaitu melakukan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah dapat dilakukan dengan membatasi timbulan, mendaur ulang, dan menggunakan kembali sampah. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan memilah, mengumpul, mangangkut, mengolah, dan memproses akhir sampah (PP 81/2012).
Permasalahan yang akan timbul yaitu terbengkalainya dan meningkatnya timbulan sampah yang tak terkelola, sehingga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitarnya tidak terjaga, terlebih dengan maraknya kasus penyakit pada saat ini, yaitu demam berdarah akibat nyamuk berjenis Aedes Aegypti yang gemar hinggap di tempat yang kotor seperti sampah yang menumpuk.
Salah satu inisiatif yang dapat kita lakukan terutama dengan mewabahnya covid-19, yaitu dengan membuat pengelolaan sampah sederhana di tiap-tiap rumah. Pembuatan sarana/tempat sampah yang ramah lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan botol-botol air minum kemasan plastik bekas atau yang disebut dengan Ecobrick.
Cara membuatnya tidaklah begitu sulit. Bahan dan alat yang perlu kita siapkan yaitu:
Bahan
1. Botol air minum kemasan plastik bekas ukuran 600 ml (sesuai kebutuhan)
2. Plastik-plastik bekas (sesuai kebutuhan)
Alat
1. Lem tembak dan penembaknya
2. Tongkat/kayu pemadat plastik ke botol
Langkah-langkah membuatnya:
1. Masukkan plastik-plastik bekas ke dalam botol dan tusuk-tusuk dengan tongkat/kayu hingga padat sekali.
2. Lakukan ulang hingga mendapat jumlah botol yang telah padat dengan plastik-plastik bekas sesuai kebutuhan.
3. Susun botol-botol tersebut dengan menempelkannya menggunakan lem tembak menjadi bentuk yang diinginkan hingga bisa dijadikan wadah/tempat sampah nantinya.
4. Diamkan atau panaskan dengan sinar matahari agar lemnya dapat merekat pada setiap sisi-sisinya.
5. Lakukan finishing yang sesuai dengan yang kita inginkan, semisal melapisi lagi bagian dalamnya agar untuk sampah yang bersifat cair, tidak tembus ke luar dan bisa juga dengan menghias/mengecatnya sekreatif mungkin.
Membuat Ecobrick tempat sampah ini akan lebih cepat pengerjaannya dengan mengerahkan seluruh anggota keluarga, atau bahkan kita bisa mencoba memberdayakan tetangga atau masyarakat sekitar untuk membuatnya.
Sesuai peraturan perundangan, sampah seminimal mungkin dipilah ke dalam beberapa tipe, yaitu:
1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun atau limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
2. Sampah yang dapat digunakan ulang.
3. Sampah yang dapat didaur ulang.
4. Sampah yang mudah terurai.
5. Sampah lainnya.
Dengan kita memilah sampah-sampah tersebut, kita dapat mengelola sampah dengan rapih, menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, kegiatan ramah lingkungan, dan sebagai warga negara, kita telah memenuhi peran kita dalam mengelola sampah sesuai peraturan perundangan.
Lingkungan yang bersih dan terpelihara akan mengurangi risiko terjangkitnya penyakit-penyakit yang mengganggu kesehatan kita.
Dengan sampah-sampah tersebut tidak menjadi satu dan berantakan seperti sebelumnya, kita dapat menggunakan ulang atau mendaur ulang sampah-sampah yang dapat diolah kembali, sehingga akan mengurangi timbulan sampah serta memudahkan kerja dari para petugas persampahan.