Menimbang Efektivitas Ivermectin Menangkal Covid-19
Sebuah penelitian awal kolaboratif telah memberi indikasi yang kuat untuk melanjutkan uji klinis atas 'obat cacing' ini. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal sciencedirect pada 3 April 2020 Dr Kylie Wagstaff dari Monash Biomedicine Discovery Institute (BDI) dan Peter Doherty Institute of Infection and Immunity (Doherty Institute).

MONITORDAY.COM - Sebuah jurnal di Sciencedirect memberi harapan baru bagi dunia. Obat bernama Ivermectin yang telah lama digunakan dan telah disetujui penggunaannya oleh FDA sebagai anti-parasit memiliki potensi efektif menghentikan serangan virus SARS-CoV-2.
Sebuah penelitian awal kolaboratif telah memberi indikasi yang kuat untuk melanjutkan uji klinis atas 'obat cacing' ini. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal tersebut pada 3 April 2020 oleh Dr Kylie Wagstaff dari Monash Biomedicine Discovery Institute (BDI) dan Peter Doherty Institute of Infection and Immunity (Doherty Institute).
Dalam laporan hasil riset disebutkan bahwa Ivermectin adalah inhibitor virus kausatif COVID-19 (SARS-CoV-2) secara in vitro. Dilaporkan juga bahwa Ivermectin mampu menghentikan pertumbuhan virus SARS-CoV-2 yang terjadi dalam kultur sel selama kurun waktu 48 jam. Ini memang penelitian dalam skala laboratorium, belum masuk ke uji klinis.
In vitro adalah istilah yang dipakai dalam biologi untuk menyebutkan kultur suatu sel, jaringan, atau bagian organ tertentu di dalam laboratorium. Istilah ini dipakai karena kebanyakan kultur artifisial ini dilakukan di dalam alat-alat laboratorium yang terbuat dari kaca, seperti cawan petri, labu Erlenmeyer, tabung kultur, botol, dan sebagainya.Kultur jaringan dan berbagai variasinya biasa disebut sebagai pembiakan in vitro.
Sebuah pengobatan tunggal dapat mempengaruhi pengurangan virus ∼5000 kali lipat pada 48 jam dalam kultur sel.
Ivermectin telah lama disetujui FDA untuk infeksi parasit, dan karena itu memiliki potensi untuk repurposing. Reposisi atau repurposing obat mencakup penyelidikan terhadap obat yang ada untuk tujuan terapeutik baru.
Reposisi obat relatif efisien karena berkurangnya langkah uji klinis yang diperlukan dapat mengurangi waktu dan biaya untuk obat untuk mencapai pasar, dan rantai pasokan farmasi yang ada dapat memfasilitasi "perumusan dan distribusi" dari obat.
Kemungkinan kombinasi yang diketahui dengan obat lain dapat memungkinkan pengobatan yang lebih efektif.
Ivermectin tersedia secara luas, karena dimasukkan dalam daftar model obat esensial WHO.
Situs kesehatan halodoc menyebutkan, Ivermectin adalah obat anthelmintik yang berfungsi untuk mengobati infeksi akibat cacing.
Ivermectin bekerja dengan cara mencegah cacing dewasa bereproduksi dan membunuh larva cacing di dalam tubuh penderita
Untuk membantu membunuh larva cacing Onchocerca volvulus, ivermectin dapat dikombinasikan dengan obat lain, misalnya antibiotik doxycyline.
Selain kedua penyakit di atas, ivermectin juga diketahui efektif untuk mengobati infeksi cacing lain, seperti filariasis akibat infeksi parasit Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.
Dan kini terbukti kemampuan obat ini menghentikan laju perkembangan virus corona baru. Publik berharap uji klinisnya memberi hasil positip. Sehingga aman digunakan dalam pengobatan Covid-19.