Mengintip Masa Depan Sponsor Utama Chelsea Usai Abramovich Dikenai Sanksi

MONITORDAY.COM - Pemerintah Inggris memberikan sanksi terhadap Roman Abramovich, Kamis (10/3), sehingga memunculkan sejumlah masalah menghantui klub raksasa Liga Premier Inggris, Chelsea.
Keputusan tersebut imbas invasi Rusia ke Ukraina. Abramovich, yang dianggap memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, harus mengakhiri kendalinya di Chelsea.
Taipan asal Rusia ini dijatuhi hukuman pembekuan aset yang dia punya. Dampak ini amat dirasakan Chelsea, klub yang dikuasainya 19 tahun terakhir.
The Blues untuk saat ini dilarang menjaring uang dari aktivitas ekonomi klub, termasuk penjualan tiket dan toko resmi, serta terikat pembatasan-pembatasan ketat soal pengeluaran operasional hingga waktu yang belum ditentukan.
Hal ini membuat Three selaku sponsor utama klub meninjau ulang kontrak kesepakatan mereka dengan Chelsea.
Mendekati Jumat (11/3/2022) dini hari WIB, merek global penyedia jasa telekomunikasi dan internet itu akhirnya memutuskan untuk menangguhkan kerja sama dengan The Blues.
Three juga meminta agar logo khas angka "3" mereka dicopot dari kostum dan media pasang lainnya di sekitar Stamford Bridge sampai menunggu kepastian berikutnya.
"Kami menyadari keputusan ini akan berdampak kepada banyak penggemar Chelsea yang mencintai mereka."
"Namun, kami merasa bahwa dalam situasi sekarang, dan dengan adanya sanksi Pemerintah, ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan," demikian pernyataan juru bicara Three, dikutip dari The Athletic.
"Sebagai penyedia jaringan seluler, cara terbaik yang dapat kami lakukan buat mendukung rakyat Ukraina adalah memastikan pengungsi yang tiba di Inggris akibat konflik, dan pelanggan yang saat ini berada di Ukraina, dapat terhubung dengan orang-orang yang berarti bagi mereka," lanjutnya.
Kerja sama Chelsea dengan jenama milik perusahaan Hutchison 3G Enterprises yang bermarkas di Hong Kong bernilai 40 juta pounds per tahun. Nilai tersebut setara dengan 748,9 miliar rupiah.
Untuk diketahui, Three telah menyokong Chelsea sejak 2020 dan kontrak mereka seharusnya berlaku sampai musim panas 2023.
Namun, dalam situasi sekarang, belum dipastikan apakah kerja sama kedua pihak bakal dilanjutkan sesuai perjanjian, atau dihentikan di tengah jalan.
Pada masa berlaku sanksi, Chelsea juga tak dapat merampungkan proses penjualan kepemilikan klub kepada calon owner baru.
Padahal, Roman Abramovich telah mengumumkan niatnya untuk menjual Chelsea sejak 2 Maret 2022.
Akan tetapi, belum ada kesepakatan tercapai hingga Abramovich keburu terkena sanksi dari Pemerintah Inggris.