Wacana Dilanjutkannya Liga 1, Mendapat Penolakan dari Ketua The Jakmania
Lanjutnya, Ia menjelaskan ada beberapa hal pihaknya tidak setuju dengan dilanjutkannya kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 pada September atau Oktober

Lakeybanget.com - Terkait rencana akan digulirkannya kompetisi Liga1 dan 2 oleh PSSI, mendapat berbagai respon seperti yang di utarakan oleh ketua umum organisasi pendukung Persija Jakarta atau The Jakmania Diky Soemarno di Jakarta, Minggu mengaku tidak setuju kompetisi Liga 1 musim 2020 dilanjutkan di tengah pandemi Covid-19 seperti yang diputuskan oleh PSSI, Jumat (19/6).
Lanjutnya, Ia menjelaskan ada beberapa hal pihaknya tidak setuju dengan dilanjutkannya kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 pada September atau Oktober yakni soal keselamatan para pemain dan kondisi keuangan klub.
"Kita tidak tahu bagaimana penerapan protokol COVID-19, bagaimana situasi nanti, karena sampai saat ini belum menurun pandeminya," ujar Diky ketika dihubungi.
"Yang kedua adalah keselamatan finansial klub. Bayangkan saja, bagaimana klub harus menyiapkan semua protokol COVID-19 di pertandingan," tambahnya.
Kemudian, Diky menguraikan bahwa seandainya satu klub memainkan delapan pertandingan dalam sebulan, maka biaya yang perlu dikeluarkan klub untuk melakukan tes kepada segenap anggota tim akan sangat menyedot biaya.
Tak hanya itu, Dicky juga menyoroti terkait keuangan klub yakni masalah pemasukan yang dihasilkan klub. Ketika pandemi belum berakhir, para sponsor akan melakukan penyesuaian, ditambah pemasukan dari penjualan tiket penonton belum cukup untuk menutupi sebab ada rencana stadion boleh diisi 30 persen penonton.
"Harus diperhatikan betul-betul protokol COVID untuk sepak bola, karena sekarang sepak bola sudah bukan lagi jadi barang yang murah," tandasnya.
Mengenai alasan PSSI melanjutkan kompetisi untuk kampanye adaptasi dan persiapan Piala Dunia U-20, pria lulusan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia itu beranggapan lebih masuk akal bagi PSSI untuk memantau statistik para pemain muda yang dimaksud ketimbang memaksakan berjalannya Liga 1 dan 2.
Dicky menawarkan alternatif lain yakni menggelar kompetisi-kompetisi usia U-16 dan U-19, yang relatif lebih ekonomis dibandingkan memainkan kompetisi level tertinggi.