Mengenal dan Cara Menanam Porang

MONITORDAY.COM - Tanaman porang saat ini tengah menarik perhatian. Hal itu tidak lepas dari peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang ekspor porang dalam bentuk umbi.
Selain itu, melalui Instagram miliknya, Presiden Jokowi kembali menegaskan, bahwa tanaman porang dapat menjadi komoditas ekspor andalan baru bagi Indonesia.
“Tanaman ini bakal jadi komoditas ekspor andalan baru dari Indonesia jika kita serius menggarapnya. Dan itulah yang saya pesankan kepada Menteri Pertanian, tadi ketika saya berkunjung ke pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac di Madiun, Jawa Timur,” tulis akun Instagram @Jokowi, Jumat (20/8/2021).
Porang atau orang biasa menyebutnya iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophalus muelleri. Umbi porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, bahan mie, pembungkus kapsul, bahan tahu, bahan pembuatan lem dan jelly yang beberapa tahun terakhir kerap di ekspor ke Jepang dan Cina.
Adapun kandungan umbi porang banyak mengandung glukomanan dalam bentuk tepung. Sedangkan kandungan glukomanan pada porang ialah serat alami yang larut dalam air dan biasa digunakan sebagai zat adiktif makanan, bahan pengental maupun dapat digunakan sebagai bahan untuk produk lem ramah lingkungan dan komponen pesawat terbang.
Maka dari itu, porang banyak diminati perusahaan-perusahaan besar khususnya bagi negara seperti Cina dan Jepang.
Dalam hal ini, setiap tahun kebutuhan ekspor porang ke luar negeri bisa mencapai 150 ton, namun seringkali kebutuhan tersebut tidak terpenuhi.
Menurut Badan Karantina Pertanian, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton dengan nilai ekspor yang mencapai 11,31 miliar ke Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia, dan lain sebagainya.
Kebutuhan porang yang tinggi membuat harga jualnya pun ikut melonjak tinggi. Untuk harga porang basah atau biasa disebut umbi produksi dihargai minimal 4 ribu per kilogram. Sedangkan untuk porang kering harganya jauh lebih tinggi lagi yah itu sekitar 35-65 ribu per kilogram.
Saat ini, usaha budidaya porang pun masih memiliki pasar yang luas bagi siapapun dan punya kesempatan yang sama untuk sukses budidaya umbi porang.
Cara Menanam Porang Agar Cepat Panen
Tanaman porang merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang tumbuh di dengan kelembapan yang cukup dengan suhu sekitar 25-35 celcius, dan curah hujan antara 1000-1500 mm.
Kemudian, tanaman itu akan tumbuh optimal di tempat dengan ketinggian 100 hingga 600 mdpl, dengan intensitas cahaya yang dibutuhkan antara 60% hingga 70%.
Sedangkan kondisi tanah yang diperlukan supaya porang dapat tumbuh dengan baik yaitu tanah dengan tekstur lembung berpasir dan bersih dari alang-alang dengan pha netral 6-7.
Oleh karena itu, lokasi terbaik untuk budidaya porang yaitu dibawah naungan pepohonan dengan intensitas cahaya 60 hingga 70 persen. Meski demikian, dilahan terbuka pun porang bisa tumbuh dengan baik dan normal asalkan diberikan naungan seperti paranet agar intensitas cahaya matahari tidak terlalu berlebih.
Untuk lahan datar, usai lahan dibersihkan dari gulma selanjutnya dibuat guludan selebar 50cm dengan tinggi 25 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antara guludan adalah 50 cm. Sementara pada lahan miring lahan dibersihkan tidak perlu diolah lalu dibuat lubang tempat ruang tumbuh bibit yang dilaksanakan pada saat penanaman.
Setelah itu, pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar 20cm. Adapun pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan pupuk kompos sebanyak setengah kilogram per lubang yang dicampur dengan tanah, sedangkan untuk katak pupuk kompos dicampur pada tanah sekitar ajir.
Dengan demikian, budidaya porang dapat di tanam dengan berbagai macam tanah, namun untuk mendapatkan hasil yang baik maka lahan yang harus disiapkan adalah lahan dengan tanah yang subur dan gembur serta tidak tergenang air, lalu pastikan kadar keasaman tanah berada pada ph 6 hingga 7.
Dalam menanam porang dapat diperbanyak dengan cara vegetatif dan generatif, yaitu dengan menggunakan bulbil atau biasa disebut bibit katak. Untuk bibit yang baik dipilih dari tanaman porang yang sudah dorman dan bukan bibit cabutan.
Terkait hal ini, kebutuhan bibit persatuan luas sangat tergantung pada jenis bibit yang digunakan dan jarak tanam porang dari katak dengan persentase tumbuh benih diatas 90 persen, inilah kebutuhan benih perhektar dengan jarak tanam 1 x 0,5 meter, jika menggunakan umbi dibutuhkan sebanyak 1,5 ton dengan jumlah 20 hingga 30 buah/kg, sedangkan bila menggunakan bulbil per satu hektar dibutuhkan 350kg dengan diisi 170-175 buah/kg.
Dari setiap tanaman porang yang cukup besar dan tua mampu menghasilkan sampai 15 bulbil. Di sisi lainnya, porang lebih bagus ditanam saat awal musim hujan yaitu sekitar bulan November atau Desember, namun tergantung wilayah masing-masing.
Cara Menanam Porang di Lahan Tanpa Lahan
Bibit yang sehat bisa dimasukkan satu persatu kedalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap keatas, setelah itu tutup bibit tersebut dengan tanah halus atau tanah olahan setebal sekitar 3 cm, dan setiap lubang tanaman diisi 1 bibit porang dengan cara tanam tergantung kebutuhan.
Tanaman porang ini hanya mengalami pertumbuhan selama 5-6 bulan setiap tahunnya yaitu pada musim penghujan. Sedangkan diluar masa itu tanaman porang mengalami masa istirahat atau masa dorman yang daunnya akan layu sehingga tampak seolah olah mati. Lalu, tanaman akan tumbuh kembali pada musim penghujan dan umbi yang berada didalam tanah akan tumbuh membesar.
Sementara tanaman porang setelah ditanam selama 3 tahun baru dapat dipanen untuk pertama kalinya, setelah itu tanaman ini dapat dipanen biji kataknya setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.
Untuk waktu panen biasanya dilakukan pada bulan April sampai Juli yaitu pada saat tanaman mengalami masa dorman, rata-rata produksi umbi porang bisa mencapai 10 ton per hektar.
Nah gimana teman-teman mudah bukan menanam umbi porang. Anda tertarik untuk budidaya porang? Semoga informasinya bisa bermanfaat untuk teman-teman semua.