Menag Minta Jangan Identikkan Muslim dengan Terorisme

MONITORDAY.COM - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas meminta jangan mengidentikkan antara agama Islam dengan terorisme.
Demikian disampaikan Menag Yaqut melakukan saat kunjungan kerja di Blora, Jawa Tengah.
"Jangan identikkan muslim dengan terorisme karena itu tidak terkait. Kalau ada teroris yang beragama Islam mungkin ada, begitu juga dengan agama lain, tapi jangan pernah identikkan Islam dengan terorisme," kata Menag Yaqut sebagaimana dikutip redaksi dari laman resmi Kemenag, Senin (23/8/2021).
Terkait hal ini, Menag Yaqut menegaskan, Islam selalu mengajarkan kebaikan dan kedamaian kepada umatnya. Menurutnya, Islam tak pernah mengajarkan umatnya untuk melakukan tindak terosime.
"Islam tidak pernah mengajarkan terorisme dan kekerasan," ujarnya.
Terkait dengan peristiwa Taliban di Afghanistan, Menag Yaqut meminta kepada semua pihak tidak mengaitkan Islam dengan terorisme.
Hal tersebut, sebut dia, biarlah yang terjadi menjadi urusan Taliban.
"Jadikan Islam sebagai Rahmatan lil alamin. Sementara bagi agama lain, saya rasa juga demikian mengajarkan kasih sayang dan kedamaian," jelasnya.
Usai menguasai Afghanistan, Taliban memutuskan menerapkan hukum Islam atau syariah Islam di negara tersebut. Bagi mereka, sistem tersebut akan membuat ketentuan untuk hak-hak perempuan sejalan dengan tradisi budaya dan aturan agama.
"Kami tidak akan membahas sistem politik seperti apa yang harus kami terapkan di Afghanistan karena sudah jelas. Ini adalah hukum syariah dan hanya itu. Tidak akan ada sistem demokrasi sama sekali karena tidak memiliki basis di negara kita," ungkap anggota senior Taliban, Waheedullah Hashimi, dalam wawancara pada Reuters, Kamis (19/8/2021).