Memulai Kehidupan Baru Pasca Bercerai

Jodoh, hidup dan mati hanya sang pencipta yang bisa menentukan, sebagai manusia hanya menjalankan yang terbaik

Memulai Kehidupan Baru Pasca Bercerai
kehidupan setelah bercerai

LAKEYBANGET.COM- Para sobat lakban khusunya yang sudah menikah dan pernah mengalami suatu perceraian atau perpisahan mungkin itu merupakan suatu keputusan terkhir yang diambil atas kesepakatan bersama, mungkin perceraian adalah sebuah pilihan yang tak bisa kamu hindari. Dan seperti semua hal yang terjadi dalam hidup kita. Hidup harus terus berljalan. Move on! Bangkit dan lanjutkan hidupmu! buka lembar kehidupan baru tutup masa yang lalu. 

Begitu kamu berhasil melakukannya, banyak pintu kebahagiaan terbuka. Namun sebelum menata hidup baru, ada yang harus kamu selesaikan:

Perasaan bersalah

itoday.co.id

Setelah bercerai, kamu sempat berpikir, “Apa yang salah? Apa yang  bisa saya lakukan untuk mencegah perceraian?” Bukan menyesali, tapi  kamu tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Untuk melangkah maju, singkirkan perasaan bersalah. Memahami kesalahan itu penting sebagai bekal untuk mengubah diri dan melepaskan diri kamu dari belenggu perasaan bersalah. Karena beberapa orang tidak hanya selesai pada rasa bersalah saja, tapi bisa mengalami trauma psikis (luka batin, perasaan sakit/tersakiti yang sangat mendalam) hingga berakibat depresi.

 Trauma ini membawa dampak ketakutan untuk memulai kembali relasi dengan orang lain, rasa tidak percaya terhadap diri sendiri dan orang lain, bahkan menarik diri dari lingkungan. Mengkonsultasikan masalah dengan professional (psikolog perkawinan, misalnya) akan membantu Anda untuk melewati hal2 yang sulit. 

Wajib berdamai dengan si mantan

sashacobra.com

Berdamai dengan si mantan bukanlah hal yang mudah dan butuh waktu untuk bisa betul-betul mencapai perasaan damai atau sepakat untuk tetap fokus pada kebutuhan anak meski kamu sudah berpisah. Bila masih memungkinkan untuk terjadi, kamu bisa berdiskusi dengan mantan, hal-hal apa yang bisa mereka lakukan untuk kepentingan anak, seperti memikirkan masa depan atau sekolah si anak. Untuk bisa berdamai dengan si mantan, kamu pun harus berdamai dengan diri anda sendiri dahulu dengan tidak menyesali diri, menyalahkan diri atau mantan. Berdamai dengan diri sendiri akan membantu kamu untuk berdamai dengan ‘musuh’ kamu. 

Menjaga perasaan anak

kompasiana.com

Perceraian  meninggalkan luka batin pada anak. Terutama balita, dia akan menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab perceraian. Setelah kamu berhasil membantu anak melewati masa sulit  perceraian, kamu kini punya tugas baru. Yakni membantu anak menerima calon teman hidup kamu. Bicara dengan anak, apa yang sedang kamu alami dan apa yang dapat dia lakukan untuk membantu kamu dalam masa ini. Hindari menjelek-jelekkan mantan pasangan kamu, fokuslah pada hal-hal positif yang akan terjadi. Hal ini akan membuat anak merasa dilibatkan dan memiliki kekuasaan.

Kamu harus peka, dengan memerhatikan kata-kata dan gerak-gerik anak apakah dia siap  untuk menerima pasangan baru kamu. Jangan berharap anak akan menerimanya dalam sekejap. Secara bertahap, beri dia pengertian tentang kemungkinan kamu memiliki pasangan baru dan bagaimana hal itu  akan mendatangkan kebahagiaan baginya. Ketika kamu merasa kesulitan untuk memahami apa yang dirasakan anak, janganlah segan untuk bekerja sama dengan psikolog anak.