Memetik Hikmah Bersedekah di Tengah Pandemi Covid-19
Peristiwa Covid-19 ini membuka ruang dan kesempatan bagi seorang hamba untuk memperbanyak bersedekah dan menyalurkan sebagian rizki yang dimiliki kepada mereka yang membutuhkan.

SETIAP terpaan musibah yang melanda setiap anak manusia pasti menyimpan sejuta hikmah. Maka, tugas seorang hamba adalah memetik hikmah itu dengan lapang dada dan bermuhasabah atas dera cobaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Bukankah Allah sendiri yang berbisik, bahwa segala cobaan tak akan diberi kepada mereka yang tak kuasa menerimanya. Cobaan itu sejatinya bentuk kasih sayang Allah untuk menguji tingkat keimanan hamba-hamba yang Dia pilih.
Sebab itu dalam konteks terkini, bersyukurlah atas ujian yang didatangkan-Nya melalui wabah Pandemi Covid-19 di negeri ini. Sebab banyak sekali hikmah yang dapat dipetik dari cobaan yang entah kapan berakhir. Satu dari sekian banyak hikmah yang dapat dipetik dari wabah pandemi Covid-19 ini adalah terbuka lebarnya kesempatan untuk bersedekah.
Chief Executive Officer Monday Media Group (MMG), HM. Muchlas Rowi mengatakan, sedekah menjadi pilihan yang penting untuk dilakukan khususnya dalam suasana negeri tengah dirundung pandemi.
Menurutnya, peristiwa Covid-19 ini membuka ruang dan kesempatan bagi seorang hamba untuk memperbanyak bersedekah dan menyalurkan sebagian rizki yang dimiliki kepada mereka yang membutuhkan.
"Di tengah pandemi ini, sedekah itu menjadi penting. Allah kasih kesempatan supaya kita bersama-sama bisa bersedekah kepada orang yang membutuhkan, seperti kepada para pekerja atau buruh harian terdampak Covid-19 ini. Seandainya kita bisa sisihkan rizki untuk meringankan mereka maka ini akan menjadi bekal yang luar biasa untuk menghadap Allah Swt," kata Pria yang akrab disapa Kang Rowi ini, Jumat (24/04/20).
Terkait hal ini, Kang Rowi mengingatkan bahwa sedekah adalah ladang amal dan bekal saat menghadap Illahi. Ia kemudian menyampaikan bahwa Allah Swt telah berfirman dalam Quran Surat Al-Munafiqun Ayat 10 yang berbunyi:
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
"Ayat ini sangat relevan dengan kita. Wabah Covid-19 tak mengenal strata sosial, semua bisa saja terpapar. Seandainya para Aghnia' dan kebetulan yakin bahwa siapapun akan terpapar wabah ini, tapi tak melakukan anjuran Allah untuk menginfakkan rezeki atau bersedekah, maka penyesalan lah yang terjadi ketika akhirnya kematian menjemput. Sebagaimana seorang mayit yang meminta waktu kepada Allah walaupun hanya 5 menit saja untuk bersedekah," terang Kang Rowi.
Namun yang perlu diketahui, lanjut Kang Rowi, artian bersedekah tidak hanya melulu soal materi. Rasulullah SAW menjelaskan kepada para sahabat bahwa perbuatan baik juga bagian dari sedekah. Bahkan, melemparkan senyum kepada orang lain juga bagian dari sedekah.
"Memang pemerintah telah menyiapkan program untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19. Tapi tidak mungkin sepenuhnya masyarakat terbantu. Karenanya tugas kita sebagai kaum muslimin yang kebetulan Allah berikan rezeki lebih, mari kita menutupi kekurangan pemerintah dengan turut membantu dan bersedekah," tutup Kang Rowi.