Membandingkan Kualitas Sirkuit Mandalika Vs Sepang Malaysia

Membandingkan Kualitas Sirkuit Mandalika Vs Sepang Malaysia
Ajang World Superbike Mandalika 2021/Net

MONITORDAY.COM - Sukses gelaran Wold Superbike (WSBK) 2021, di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, patut membuat masyarakat Indonesia berbangga. Di samping karena merupakan gelaran balap motor tingkat dunia perdana, juga karena sirkuit Mandalika menuai pujian dari para peserta karena menyuguhkan pemandangan alam yang indah.

Sukses gelaran WSBK ternyata tidak lantas membuat semua orang senang. Ada salah satu netijen Malaysia yang mengejek masyarakat Indonesia karena terlalu bangga dengan ajang tersebut. Ia menyebut bahwa Malaysia dengan sirkuit Sepang nya sudah menggelar berbagai ajang internasional jauh sebelum Indonesia.

Tidak salah sebenarnya yang dikatakan netijen Malaysia tersebut, karena kenyataannya memang demikian. Namun jika dibandingkan, manakah sebenarnya yang lebih baik, Sepang atau mandalika? Berikut beberapa perbandingan antara Sirkuit Madalika dengan Sirkuit Sepang, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Pembangunan Sirkuit

Membandingkan pembangunan kedua sirkuit ini tentu tidak akan bisa seimbang karena Sirkuit Mandalika baru dibangun tahun 2021, sedangkan Sepang sudah dibangun sejak tahun 1997 lalu. Hal ini menjadikannya jauh berbeda dari sisi anggaran pembangunannya, Sirkuit Mandalika menelan anggaran Rp 1,1 triliun, sedangkan Sepang hanya menelan 120 juta dolar AS atau sekitar Rp 300 miliar.

Sirkuit Mandalika dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, sehingga memiliki kelebihan, yakni panorama alamnya yang indah. Hal ini sangat kontras dengan Sirkuit Sepang yang berlokasi di tengah kota, tepatnya di dekat Putrajaya yang merupakan ibu kota administratif Malaysia, sehingga tidak memiliki panorama alam yang indah seperti Mandalika.

Dari sisi luas, Sirkuit mandalika dibangun di atas area seluas 120 hektar, dan memiliki panjang lintasan sepanjang 4,31 km dan memiliki 17 tikungan, yang empat diantaranya merupakan tikungan high speed corner. Sementara sirkuit Sepang memiliki trek sepanjang 5.54 km yang dilengkapi 15 tikungan dan 8 lintasan lurus termasuk dua lintasan berkecepatan tinggi. Adapun luas keseluruhan area adalah 90 hektar.

Sirkuit Mandalika merupakan buah karya dari perusahaan arsitektur asal Amerika Serikat, Popuolus. Perusahaan ini telah berpengalaman mendesain berbagai venue olahraga ternama seperti Wembley Stadion. Sementara Sepang, dirancang oleh desainer asal Jerman Hermann Tilke dan sudah diresmikan pada 9 Maret 1999, oleh Perdana Menteri keempat Malaysia Mahathir Mohamad.

Spesifikasi

Salah satu hal yang penting dari sirkuit adalah kualitas Aspalnya. Dalam hal ini Mandalika menjadi yang terbaik karena sirkuit ini menggunakan teknologi spal terbaru, yakni Stone Mastic Asphalt (SMA). Partikel dari SMA ini tidak terlalu rapat atau terlalu jarang sehingga permukannya sangat rata, Karena itu, meskipun telah ada lebih dari lima tahun tak perlu dilakukan pelapisan ulang. Hal ini juga yang menuai pujian dari para pembalap di WSBK, yang merasakan aspal lintasan yang baik.

Sementara aspal di Sirkuit Sepang dibuat menggunakan senyawa aspal yang diformulasikan secara khusus sehingga terbentuklah trek yang halus dan tidak kasar. Hal ini membuat agar lintasan bisa menyesuaikan dengan iklim Malaysia dan bisa digunakan sepanjang tahun. Sementara itu, batu sungai halus digunakan untuk lapisan kerikil di sepanjang trek.

Dari sisi Jumlah Penonton, Mandalika juga memiliki kursi penonton yang lebih besar, yakni mencapai lebih dari 50.000 tempat duduk untuk Grand Stand Seating, sementara non-seated area (tribun berdiri) sanggup menampung 138.000 orang. Para penonton juga dapat menonton MotoGP di Hospitality Suites yang berkapasitas 7.700 penonton.

Adapun untuk Sirkuit Sepang di Malaysia ini dapat menampung hingga 130.000 penonton sekaligus. Grandstand Utama dan 18 Corporate Suites ber-AC memiliki kapasitas 32.000 penonton. Sedangkan Grandstands K dan F dapat diisi hingga 18.500 penonton yang berhadapan, masing-masing pada belokan 1 dan 7.

Fasilitas

Selain kualitas Aspal dan jumlah penonton, faktor penting lain dalam sirkuit juga soal fasilitas yang dimiliki. Fasilitas menjadi pendukung apakah sirkuit tersebut layak atau tidak untuk menggelar ajang internasional. Dalam hal ini, Sirkuit Mandalika masih jauh lebih sederhana ketimbang Sepang. Hal ini wajar karena konstruksinya baru selesai.

Di Area sirkuit Mandalika dilengkapi bangunan medical center yang dibuat secara modular. Modular dalam hal ini adalah kemampuan bongkar pasang bangunan medical center layaknya track lain seperti sirkuit Marina Bay Singapura. Selain itu, sirkuit ini hanya memiliki terowongan, race control, helipad, dan beberapa fasilitas standar lainnya.

Sementara Sirkuit Sepang sudah memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap. Hal ini wajar karena sudah beroprasi sejak 1998. Saat pertama kali menginjakkan kaki di sirkuit, Anda akan melewati Welcome Center, dimana tak hanya menjadi pusat adiminstrasi namun juga terdapat restoran, toko suvenir, dan museum otomotif.

Kendati demikian, ada satu hal yang tidak bisa dimiliki oleh Sirkuit Sepang, yakni pemandangan alam yang indah seperti mandalika. Hal ini karena siskuit ini dibangun di sekitar destinasi pariwisata kelas dunia The Mandalika dan dekat dengan area pantai. Bahkan, di setiap tikungan Sirkuit Mandalika terdapat pemandangan alam Mandalika yakni lanskap bibir pantai dan perbukitan asri. 

Sementara itu, Sirkuit Sepang dibangun di atas lahan bekas perkebunan kelapa sawit dan lokasinya dekat dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur. Untuk mempertahankan pemandangan hijaunya, lebih dari 5.000 pohon palem ditanam di sekitar sirkuit.