Mantan Bos PT Telkom Minta OJK Berikan Relaksasi Kredit untuk Perorangan
Relaksasi kredit tersebut dinilai jadi suntikan positif, namun menurutnya perlu diperluas hingga ke segmen perorangan.

MONITORDAY.COM - Founder dan Chairman PT Tez Group, Arwin Rasyid menyambut baik langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan kelonggaran pembayaran kredit bagi pelaku sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Relaksasi kredit tersebut dinilai jadi suntikan positif, namun menurutnya perlu diperluas.
“Segmen yang prioritas harus diamankan adalah segmen UMKM serta segmen perorangan yang memiliki cicilan kendaraan bermotor, rumah dan lain-lain. Karena mereka pasti mengalami kesulitan dalam situasi sekarang,” ujar Arwin dalam akun twitternya, Sabtu (21/03).
Menurut mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini, dirinya telah melakukan survei kecil-kecilan terhadap para sopir taksi dan pengemudi ojek online, penghasilan mereka rata-rata drop hingga 50%. Selain pihak perusahaan, kata Arwin, OJK juga harus memanggil pihak leasing dan perbankan agar mereka tak mengalami gagal bayar.
“Saya bicara sama sopir taksi bluebird, penghasilan mereka drop 50% lebih sedangkan setoran mereka sehasi Rp600.000. Sebelum situasi makin terpuruk, ini harus dicarikan solusinya,” tutur Arwin.
Beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mereka, menurut Arwin adalah pertama penangguhan sebagian cicilan kredit 50-70%. Kedua, turunkan tingkat bunga semaksimal mungkin.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan yang mendukung salah satu prioritas pemerintah dalam penanganan Covid-19, yaitu penyelamatan dunia usaha. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah penangguhan penagihan kredit bermasalah hingga satu tahun ke depan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menuturkan, pihaknya merelaksasi perhitungan Non Performing Loan (NPL) menjadi hanya satu parameter kolektabilitas kredit yakni ketepatan membayar. Tadinya ada tiga parameter, termasuk prospek usaha dan kondisi debitur.