Mafhud MD: Attaturk Seorang Penjahat, Tak Layak Jadi Nama Jalan di Jakarta

MONITORDAY.COM - Menyandingkan nama besar Soekarno dengan Mustafa Kemal Attaturk bagai langit dan bumi. Soekarno memberikan sumbangsih besar terhadap Islam. Sementara Attaturk, justru sebaliknya.
Pada tahun 1928, Attaturk melarang huruf Arab. Bahkan, kegiatan belajar dan mengajar Al-Qur'an tak luput dari pelarangan pula. Ulama yang menentang kebijakan tersebut, selain dibui juga dibunuh.
Bahkan, ada satu keluarag muslim Turki yang sedang membaca Al-Qur'an saat itu, dibantai dengan tuduhan melawan kebijakan Attaturk.
Ukuran kemajuan Attaturk pun mengarah ke Eropa dan Amerika Serikat. Parahnya, bukan kemajuan yang bisa dipertontonkan Turki di eranya.
Eropa dan Amerika justru tak menghendaki Turki berada di NATO. Di masa Erdogan lah, NATO tertarik dengan Turki, mengingat kemajuan di negeri ini sangat luar biasa. Bahkan Turki di era kepemimpinan Erdogan, Islam maju begitu pesat.
Lantas Attaturk dijadikan nama di Jakarta sebagai Ibukota Indonesia yang mayoritasnya Islam? jelas sangat merugikan dan sebuah kehinaan.
Menko Polhukam Mahfud MD pun angkat bIcara ihwal rencana penamaan salah satu jalan di DKI Jakarta dengan tokoh sekuler Turki Mustafa Kemal Ataturk. Menurut Mahfud, Attaturk merupakan seorang penjahat.
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud dalam diskusi daring bertajuk berjudul Intoleransi dan Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama, Minggu (24/10/2021).
"Sekarang ini soal jalan di Kebon Sirih yang mau dijadikan Jalan Kemal Attaturk, jangan enggak sebanding Attaturk dengan Bung Karno, Attaturk itu penjahat," paparnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan bahwa Mustafa Kemal Ataturk akan menjadi salah satu nama ruas jalan di Ibu Kota.
Ia menyebut hal itu bagian dari kerja sama antara dua negara.
"Insya Allah bagian dari kerja sama antara negara Indonesia dan negara Turki," ujar Ariza, Minggu (17/10/2021).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sebelumnya mengatakan, Pemerintah Turki telah memberikan nama Jalan Ahmet Soekarno di Ankara. Ruas jalan itu berlokasi di depan kantor KBRI Ankara.