Luhut Menyesalkan Kerumunan Yang Abai Protokol Kesehatan
Seperti di Jakarta kita sangat menyayangkan terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik.

MONITORDAY.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyesalkan terhadap kerumunan yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan terjadi di kawasan Jakarta, beberapa waktu lalu, di tengah upaya pemerintah menekan penyebaran kasus COVID-19.
"Kita tidak ingin kerumunan karena ternyata kerumunan-kerumunan itu adalah penyebab klaster-klaster baru, dan itu sudah ada evidence (bukti) sama kita. Seperti di Jakarta kita sangat menyayangkan terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik," kata Luhut dalam webinar bertajuk 'Telaah UU Cipta Kerja', Selasa (17/11).
Selain itu, Luhut juga menyesalkan kerumunan tanpa memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 itu pun dihadiri oleh pejabat pemerintah.
"Disayangkan juga pejabat ada yang hadir dalam kerumunan itu," sambungnya.
Lebih lanjut, Luhut pun menyoroti tidak dilaksanakannya prosedur karantina yang dilakukan seorang tokoh, namun ia enggan menyebutkan tokoh tersebut.
Selanjutnya, Luhut menuturkan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri beberapa waktu lalu, ia mengaku harus melakukan karantina selama satu minggu sebelum melaksanakan aktivitas.
"Saya kembali dari Yunnan tiga minggu yang lalu itu satu minggu saya quarantine (karantina) sebelum saya melakukan kegiatan yang lain. Begitu juga nanti setelah balik dari Amerika, kami juga ada prosedur harus quarantine," ungkap Luhut yang sedang berada di Amerika Serikat.
"Saya pikir tidak boleh ada dispensasi pada siapapun yang balik dari.. terutama balik dari negara-negara yang dianggap bermasalah," imbuhnya.
Luhut menambahkan, seluruh masyarakat harus menaati dan menerapkan protokol kesehatan sesuai prosedur pencegahan COVID-19 guna memutus mata rantai penyebarannya.
Adapun, ia menilai tingkat kematian nasional dari sejumlah provinsi yang berkontribusi besar terhadap mayoritas kasus nasional hingga kini terus menunjukkan langkah positif. Namun, ia membeberkan saat ini terdapat beberapa provinsi yang juga masih mengalami persoalan.
"Kalau terus kita disiplin, tidak ada yang aneh-aneh pejabat-pejabat atau yang merasa pejabat, membuat kerumunan-kerumunan, saya pikir kita akan bisa meng-contain COVID-19 ini sampai nanti kita menunggu vaksinasi yang Insya Allah akan kita lakukan pada akhir tahun ini," pungkasnya.