Linangan Air Mata, Syarif Cari Kabar Sang Istri di Tengah Puing Sriwijaya

MONITORDAY.COM - Syarif Rafiq, pria berusia 49 tahun tak pernah menyangka jika isterinya Panca Widya Nursanti (47) akan pergi selamanya bersama jatuhnya peswat sriwijaya pada Sabtu (9/1/2021).
Sudah dua hari Syarif habiskan waktu bersama sepupunya di Jakarta, usai datang dari Pontianak untuk mencari kabar sang istri.
Tampak sedih, Syarif melihat satu persatu tumpukan serpihan pesawat dan barang korban yang ditemukan Tim SAR.
"Mencari kejelasan korban aja sih. Lalu mengunjungi posko Kemensos, Basarnas (mencari informasi)," kata Syarif saat ditemui, Kamis (14/1/2021).
Pria itu tak patah arang menanti kepastian informasi tambatan hati, sesekali ia mengusap air matanya dan berujar bahwa semua telah menjadi kehendak Ilahi. Apa yang terjadi adalah satu qadar yang harus ia jalani.
Meski pada akhirnya maut yang harus merelakan. Namun Syarif bersyukur karena Tuhan telah menghadirkan sosok wanita pendamping yang sekian lama mengarungi hidup.
Setiap kenangan bersama Istri tergores apik dalam benaknya hingga detik menunjukkan pada peristirahatan terakhir.
Meski belum menemukan sang istri, Syarif pun berterimakasih kepada petugas yang telah bekerja baik untuk mencari para korban Sriwijaya Air. Dia pun pasrah kepada Tuhan atas kondisi istrinya.
"Terima kasih sekali karena apapun yang terjadi sudah Tuhan yang ngatur ya," tuturnya.
Dia hanya berharap jenazah sang istri segera dapat teridentifikasi. Karena seluruh informasi yang dibutuhkan pihak Tim Disaster Victim Identification (DVI) pun telah diserahkanya.
Syarif sangat mencintai istrinya. Namun rencana Tuhan tak pernah ada yang tahu. Segala yang hidup akan kembali kepada-Nya.
Itulah cinta sejati, bersama hingga maut memisahkan. Bukanlah mencari pasangan yang sempurna untuk hidup selamanya, tapi menerima kekurangan pasangan dan ikhlas melewati terjalnya hidup dengan ketulusan yang paripurna.
Perpisahan hanya berlaku untuk mereka yang mencintai lewat mata. Karena untuk mereka yang mencintai dengan hati dan jiwa, tak akan ada kata pisah meski tak lagi bersama.